Jakarta, KompasOtomotif – Fakta yang sedang membuat galau para pelaku industri otomotif saat in adalah, kurang siapnya tenaga kerja lokal untuk bekerja di sektor industri. Sementara tahun depan, program kerjasama antar negara ASEAN (AFTA) sudah mulai bergulir. Jika orang Indonesia tidak siap, tenaga kerja asing bisa saja berperan menggantikannya.
Mantan Menteri Pendikan Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro dalam seminar Sinergi Daihatsu dengan Dunia Pendidikan Menyongsong AFTA 2015 di Dinas Pendidikan DKI Jakarta, (25/8/2014), mengatakan, industri manufaktur menjadi sektor yang paling besar di Indonesia. Tapi, kondisinya saat ini susah berkembang karena tidak ada tenaga kerja yang kompetitif dalam hal budaya industri.
”Tenaga kerja banyak, tapi tenaga kerja yang mempunyai budaya industri sangat sedikit. Sekolah hanya melatih hard skill, namun tidak soft skill, seperti tepat waktu, berpenampilan baik, kemampuan berkomunikasi, ketekunan, sampai rambut gondrong karena bahaya terseret mesin di pabrik, kurang ada perhatian,” jelas Wardiman.
Dikatakan, dalam budaya industri, kualitas sumber daya manusia mengambil peranan penting. Semua harus presisi dan butuh profesionalitas. Hasil atau kualitas tak sesuai sedikit saja, akan mempengaruhi nilai produksi.
Berdasarkan pengalaman, lanjut Wardiman, setiap perusahaan yang mengetes tenaga kerja berbudaya industri, hanya 12 persen yang lulus dari kuota kebutuhan. Artinya, pendidikan yang mengarah ke budaya industri harus digenjot.
Program produsen
Itulah sebabnya, apa yang dilakukan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dengan menyelenggarakan Program Pintar Bersama Daihatsu (PBD) yang memberikan kurikulum khusus untuk sejumlah SMK di Indonesia sangat diharapkan untuk terus dikembangkan.
Tak hanya ADM, beberapa produsen mobil atau bahkan sepeda motor di Indonesia juga sudah menyelenggarakan program serupa. Bidikannya tak hanya membina calon mekanik, tetapi juga pekerja industri yang berkualitas demi menghadapi persaingan era pasar bebas AFTA 2015.
Mungkinkah tenaga kerja industri otomotif Indonesia diisi tenaga kerja asing? Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra mengatakan, sangat mungkin. ”Semua bergantung agreement. Dalam AFTA, Indonesia sudah diincar sebagai negara yang potensial,” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.