Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Mobil Thailand 2014 Tak Sampai 1 Juta Unit

Kompas.com - 30/07/2014, 18:40 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Chiang Mai, KompasOtomotif – Kondisi Thailand yang diguncang kudeta militer dan penyeimbangan pasar, berakibat pada penurunan industri otomotif. Pemimpin pasar, Toyota, memperkirakan, skenario terburuk penjualan mobil baru sepanjang 2014 tidak sampai satu juta unit.

WardsAuto, Selasa (29/7/2014), mengungkapkan penjualan domestik drop hingga 40,5 persen pada semester pertama 2014 menjadi 440.911 unit. Toyota membeberkan data dari asosiasi industri otomotif Thailand, mengungkapkan di segmen mobil penumpang, penjualan semester pertama 2014 terjun 47,8 persen atau hanya 183.720 unit.

Sedangkan di segmen komersial turun 33,8 persen menjadi 257.191 unit. Pasar terpenting, pikap 1 ton, merosot hingga 35 persen menjadi 212.024 unit.

Pikap
Meski demikian, keyakinan manufaktur masih tinggi. Salah satunya datang dari Nissan Motor Co Ltd yang baru saja meresmikan pabrik baru khusus untuk All-New NP300 Navara. Fasilitas baru dengan investasi dana 3,7 miliar baht (Rp 1,36 triliun), telah digelontorkan untuk menggapai kuota produksi hingga 150.000 unit per tahun. Lebih dari setengahnya merupakan konsumsi ekspor 45 negara di seluruh dunia.

“Thailand adalah pasar terbesar untuk pikap, sekitar 40 persen kendaraan baru yang dijual di sini adalah pikap,” ujar Victor Nacif, GM Global Product Communications Nissan Motor Co Ltd, kepada KompasOtomotif, pada pembukaan Global Media Test Drive All-New Navara di Chiang Mai, Thailand, pekan lalu.

Di kondisi normal model pikap bisa laku sekitar 7.000 unit per bulan. Dijelaskan, salah satu faktor pendukung adalah insentif Pemerintah Thailand terkait mobil komersial. Selain itu, masyarakat masih butuh model pikap untuk membantu pekerjaan di bidang pertanian dan perkebunan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com