Lebih dari 200.000 pekerja yang tergabung dalam Serikat Buruh Pekerja Metal Nasional Afsel (NUMSA) mogok kerja sejak pekan lalu. Mereka menuntut kenaikan gaji hingga 15 persen.
NUMSA juga sudah menolak lobi Federasi Perusahaan Baja dan Rancang Bangun Afsel yang meminta kenaikan hanya bisa diberikan 10 persen saja.
"Mogok buruh mengakibatkan pasokan komponen ke pabrik kami terganggu, membuat kegiatan produksi berhenti sejak 3 Juli 2014," jelas Van Huyssteen, juru bicara GM dilansir Reuters (9/7/2014).
GM Korea
Di sisi lain, Para pekerja di GM Korea Selatan juga tengah melakukan negosiasi kenaikan gaji atas rencana perusahaan menaikkan kapasitas produksi. Proses negosiasi sudah dilakukan sejak April, tapi sampai saat ini belum mencapai kata sepakat.
Kini, para buruh GM melakukan pemungutan suara internal, memutuskan akan berhenti kerja jika kesepakatan gagal tercapai dalam waktu dekat. "Kedua pihak masih berkomitmen untuk mencapai keputusan yang adil dan masuk akal bagi buruh dengan kepercayaan dan pengertian bersama," jelas juru bicara GM Korea.
Di sisi lain, juru bicara pihak buruh mengatakan, dari total 14.016 pekerja yang ada di perusahaan, 69 persen di antaranya sepakat akan mogok jika kesepakatan tidak diperoleh dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.