Bosch Raup Omzet Rp 998 M di Indonesia

Jumlah karyawan Bosch di Tanah Air juga bertambah menjadi lebih dari 220 orang sepanjang 2013, termasuk seluruh divisi yang memiliki bisnis di Indonesia. “Kami mengalami pertumbuhan yang kuat hampir di seluruh lini bisnis pada 2013,” ujar Tang,, dalam keterangan resmi yang diterima KompasOtomotif, Rabu (18/6/2014).

Dijelaskan, riset Asian Development Bank, menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan akan sedikit turun tahun ini. Penyebabnya, pelemahan nilai tukar rupiah dan keputusan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia, untuk memperlambat permintaan domestik, meningkatkan ekspor, dan mengurangi impor.

Meski pertumbuhan ekonomi melambat di 2014, Bosch tetap optimistis pada pertumbuhan bisnis. “Kami akan terus menjaga pertumbuhan dua digit di Indonesia tahun ini. Kami meyakini hal ini karena pemerintah terus melakukan investasi di infrastruktur, pertumbuhan masyarakat kelas menengah, dan tingginya permintaan atas produk kami yang dibuat untuk membantu hidup banyak orang,” beber Tang.

Investasi
Awal 2014, Bosch membuka fasilitas pabrik pertamanya, memproduksi komponen otomotif di Bekasi, Jawa Barat. Produksi dimulai pada Juni 2014, menghasilkan beberapa produk seperti sensor oksigen dan injektor bahan bakar.

“Investasi awal kami untuk mendirikan fasilitas ini lebih dari Rp 139 miliar (10 juta euro). Saat ini, kami sedang melihat peluang ekspansi ke fase berikutnya, dengan memproduksi produk-produk lain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami,” jelas Tatsuru Nawata, General Manager, yang mengawasi proses pendirian fasilitas pabrik Bosch di Bekasi.

Ke depan, Bosch berniat memperkuat bisnis Power Tools di Indonesia. Akhir tahun ini, perusahaan juga terus mendorong terbangunnya jaringan penjualan di beberapa kota besar di Indonesia. Termasuk menyediakan jaringan layanan purna jual yang optimal demi kepuasan konsumen.