JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana merger Nissan dengan Honda resmi batal pada 6 Februari 2025 lalu.
Perusahaan otomotif asal Jepang itu kini terbuka untuk bekerja sama dengan mitra baru, termasuk perusahaan teknologi untuk mengatasi tantangan yang muncul di industri otomotif yang terus berkembang.
Dengan akselerasi kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di dunia pada beberapa tahun belakangan, Foxconn selaku produsen elektronik dan teknologi raksasa asal Taiwan, muncul sebagai kandidat mitra baru Nissan.
Terlebih perusahaan yang terkenal karena memproduksi iPhone dan iPad ini, sebelumnya telah mendekati Nissan pada Desember 2024 dengan proposal untuk memasuki bisnis pembuatan mobil listrik.
Baca juga: Mengapa Mobil Diesel Bekas Masih Jadi Favorit?
Jika perusahaan berhasil menjalin kemitraan, maka akan menjadi kabar baik bagi keduanya. Mengingat Nissan sebagai salah satu manufaktur otomotif yang ahli di bidang kendaraan elektrifikasi saat ini memang membutuhkan dukungan pendanaan.
Menanggapi rumor ini, pihak Nissan Motor Distribution Indonesia (NMDI) masih enggan untuk berkomentar lebih lanjut.
“Kami sendiri belum bisa berkomentar lebih lanjut untuk kerjasama antara Nissan dan Foxconn. Kami juga tahu dari media yang baru naik beberapa hari. Kalau ada informasi atau kabar baik nanti akan kita share,” kata Bima Aristantyo, Head of Sales and Product NMDI, saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2025).
Kendati demikian, Nissan berkomitmen untuk terus menghadirkan kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Salah satunya dengan meluncurkan produk terbaru yang menggunakan teknologi e-Power dalam waktu dekat.
“Kalau untuk BEV kami akan selalu cek dari sisi pasar, tapi memang yang paling mendekati e-Power model baru yang akan datang ke Indonesia,” kata Bima.
Sebagai informasi, Foxconn menjadi calon mitra potensial karena mereka berencana untuk memperluas bisnis EV. Menariknya, divisi EV Foxconn dipimpin Jun Seki, mantan eksekutif senior Nissan yang dulunya dianggap calon kuat untuk jadi CEO Nissan sebelum Makoto Uchida terpilih.
Baca juga: Vespa Tua: Proses dan Biaya Pengecatan yang Perlu Diketahui
Jika perusahaan berhasil menjalin kemitraan, maka akan menjadi kabar baik bagi keduanya. Mengingat Nissan sebagai salah satu manufaktur otomotif yang ahli di bidang kendaraan elektrifikasi saat ini memang membutuhkan dukungan pendanaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.