Untuk merasakan ini, KMI mengajak puluhan jurnalis tamasya ke wisata Pantai Anyer, Banten, (3-4/6/2014). Waktu yang tepat untuk bisa merasakan kesan pertama berkendara bersama mobil kota buatan negeri Ginseng ini.
Responsif
Secara teori, Morning terlihat lebih menjanjikan karena dibekali mesin 3-silinder, 1.0 liter, berteknologi Dual CCVT dipadu transmisi 5-percepatan manual. Sedangkan kompetitornya, seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Suzuki Karimun Wagon R masih mengandalkan teknologi standar DOHC saja.
Perjalanan dimulai dari jaringan pemasaran KMI di Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan. Kondisi jalan siang itu padat merayap membuat pedal kopling jadi lebih sering diinjak. Torsi mengentak pada putaran bawah, di rentang 1.500-3.000 rpm, akselerasi terasa manta. Cocok untuk gaya berkendara 'stop and go' dalam menghadapi kemacetan di perkotaan. TekananpPedal kopling juga tidak terasa berat ketika diinjak, perpindahan perseneling dapat dilakukan dengan mudah.
Dengan bodinya yang kompak, selap-selip di kepadatan jalan juga bukan jadi masalah. Termasuk radius putar yang kecil, membuat "mobil murah" ini terasa lebih lincah.
120 kpj
Kondisi lalu lintas mulai terurai ketika rombongan 11 unit Morning masuk ke jalan Tol Dalam Kota, tepatnya setelah gerbang Tol Senayan. Pedal gas bisa diinjak lebih dalam, tetapi tetap dengan panduan dua unit patwal dari kepolisian. Masuk ke Tol Tangerang-Merak, kondisi jalan mulai lengang sehingga sesekali bisa keluar dari rombongan dan merasakan kecepatan Morning.
Empasan torsi masih terasa sampai putaran mesin mendekati 4.000 rpm, baru kemudian terasa langsam. Dalam posisi gigi 4, dan putaran mesin 6.000 rpm, kecepatan 120 kpj berhasil dicapai. KMI mengklaim dalam pengujiannya bisa menembus 140 kpj dalam kondisi jalan yang serupa dan jumlah penumpang yang sama.
Tingkat kekedapan di kabin terbilang lumayan, terasa nyaman dalam kecepatan rendah. Tapi, suara ban dan angin mulai masuk ke kabin ketika akselerasi dilakukan. Getaran khas mesin 3 silinder sama sekali tidak terasa di dalam kabin, hanya sesekali raungan mesin terdengar waktu pedal gas diinjak lebih dalam.
Suspensi
Mendekati daerah pantai, kondisi pancaran sinar matahari semakin terik. Indikator cuaca pada ponsel pintar milik salah satu awak media menunjukkan 31 derajat celsius. Namun, kesejukan kabin tetap terjaga, penyejuk udara di level 2 dan temperatur (dingin) maksimum.
Selepas tol Merak, rombongan tiba di Serang, kemudian menuju Kawasan Industri Krakatau Steel. Di lokasi ini, kami dihadapkan dengan kondisi jalan rusak di beberapa titik dan kemacetan jalan yang cukup panjang akibat truk mogok.
Beberapa lubang kecil bisa dilalui tanpa menimbulkan efek entakkan keras di ban. Bahkan, ketika harus melalui lubang besar, suspensi mobil murah ini terasa empuk, sehingga tetap nyaman.
Tapi, tampilan Morning yang terkesan standar begitu terasa ketika melihat pelek kaleng yang ditawarkan sebagai opsi standar. Artinya, konsumen wajib merogoh kocek lebih untuk setidaknya meningkatkan penampilan jadi lebih berkelas.
Dengan penawaran Rp 128 juta on the road Jakarta, Morning bisa jadi pertimbangan Anda yang berniat membeli mobil pertama, selain LCGC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.