Jakarta, KompasOtomotif – Pemegang hak jual resmi merek Jeep di Indonesia, Garansindo Inter Global (GIG), mengaku, tak gentar menghadapi kenaikan Pajak Penambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM) yang berimbas pada penyesuaian harga model terlaris, Wrangler.
CEO GIG, Muhammad Al Abdullah, mengatakan, keyakinan itu ditinjau dari perkembangan penjualan. Pada kuartal 1 (Januari – Maret) 2014, total pemasaran produk baru GIG (Jeep, Chrysler, dan Dodge) naik 18 persen dibanding periode yang sama pada 2013.
Pada Mei lalu, banderol Jeep Wrangler telah naik Rp 100 juta. Juli nanti, rencananya akan kembali menetapkan harga baru, bertambah Rp 100 juta. Secara total, pada 2014, banderol Wrangler naik Rp 200 juta.
“Kami sudah hitung di awal Januari lalu. Kena PPnBM kenaikannya bisa sampai Rp 250-300 juta, untuk kapasitas mesin di atas 3.000 cc. Kenaikannya pada Wrangler memang dibuat perlahan biar konsumen ga kaget,” ujar Abdullah.
Meski sudah naik, optimisme tidak berubah. Abdullah menjelaskan, minat masyarakat kelas atas tidak terlalu dipengaruhi soal harga. Sejak dipasarkan mulai 2010, harga Wrangler hanya Rp 775 juta. Pada 2013, banderolnya tembus Rp 1,015 miliar. “Meski harga sudah naik, volume penjualan Wrangler tidak pernah turun. Dari situ kami optimis,” tutup Abdullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.