Sampai tahun lalu, Yamaha masih mendominasi sport, juga sudah mendeklarasikan akan melakukan segala cara untuk mempertahankan dominasi. Maklum saja, sport menjadi segmen terakhir yang dikuasai Yamaha.
"Sepeda motor sport itu sudah menjadi DNA Yamaha, jadi kami akan melakukan apapun untuk mempertahankan ini," tukas Yutaka Terada, Direktur Eksekutif PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, menjawab KompasOtomotif, belum lama ini.
Mulai Geser
Namun, melihat data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Januari 2014 akhirnya Honda berhasil mulai menggeser Yamaha. Bulan selanjutnya (Februari), giliran Yamaha yang mengalahkan Honda. Aksi kejar-kejaran penjualan di segmen sport akhirnya mulai terjadi tahun ini (lihat tabel).
Yamaha masih mengandalkan V-Ixion sebagai model sport terlaris di Indonesia, mengisi ceruk segmen atas kelas 150 cc dan sedikit bantuan dari Byson. Sementara Honda melepas tiga model baru sekaligus, Verza 150 untuk segmen bawah, New MegaPro injeksi (menengah), dan CB150R StreetFire (atas).
"Target kami menguasai sport tahun ini, dengan patokan penguasaan pangsa pasar minimal 45 persen," jelas Margono Tanuwijaya, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor di Pontianak, akhir pekan lalu (15/3/2014). Secara total (Januari-Februari 2014) Honda berhasil menjual 77.717 unit sepeda motor sport menguasai pangsa 44,2 persen. Sementara Yamaha menempel ketat dengan 76.977 unit (43,8 persen).
Model Baru
Untuk mempertahankan puncak pimpinan pasar sport, Yamaha sudah menyiapkan beberapa jurus jitu. Salah satunya, dengan dua model baru untuk dilepas ke pasar tahun ini, yakni R15 dan R25 yang bergaya full fairing. Keduanya juga disiapkan untuk mengisi ceruk sport level atas.
Tapi, bicara volume penjualan, kesuksesan Honda berhasil melampaui Yamaha, awal tahun ini berkat Verza150. Sepeda motor sport level bawah ini mulai disukai konsumen karena banderolnya yang relatif murah, berdekatan dengan harga sepeda motor jenis bebek. Otomatis, konsumen yang mau naik tingkat dari bebek, sebagian besar terakomodasi dengan lahirnya Verza150.
Keunggulan Honda yang mampu memproduksi dalam skala masif, membuatnya berani memasang banderol Verza 150 relatif sangat terjangkau (Rp 16,7 juta), jika dibandingkan sport lain. "Pertanyaannya sekarang, apa kompetitor tidak mau masuk ke segmen sport 'entry' atau tidak punya kemampuan untuk memproduksinya," kelakar Margono.
Yamaha digadang-gadang memang lagi menyiapkan model baru untuk menyaingi Verza 150, tapi tak kunjung diluncurkan. Dengan marginnya yang ketat dan butuh produksi dalam jumlah besar, membuat Yamaha harus hati-hati menghitungnya agar masuk skala produksi.
Merek | Segmen | Januari | Februari |
Honda | Bebek | 59.023 | 75.783 |
Sport | 32.399 | 45.318 | |
Skutik | 275.647 | 303.125 | |
Yamaha | Bebek | 45.131 | 45.763 |
Sport | 30.067 | 46.910 | |
Skutik | 98.804 | 122.659 | |
Suzuki | Bebek | 23.052 | 21.238 |
Sport | 180 | 84 | |
Skutik | 6.780 | 6.578 | |
Kawasaki | Bebek | 31 | 192 |
Sport | 8.159 | 12.192 | |
Skutik | 0 | 0 | |
TVS | Bebek | 182 | 884 |
Sport | 133 | 87 | |
Skutik | 700 | 454 | |
Total | Bebek | 127.419 | 143.860 |
Sport | 70.938 | 104.591 | |
Skutik | 381.931 | 432.816 |