Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ducati Tak Terganggu Moge Jepang

Kompas.com - 14/03/2014, 10:19 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Bogor, KompasOtomotif – Ducati Indonesia (DI) justru senang bila pilihan motor gede (moge) dari merek Jepang semakin ramai di Indonesia. Dengan begitu peminat sepeda motor dengan cc besar punya banyak alternatif, sebelum benar-benar masuk dunia Ducati.

“Ducati memang eksklusif. Tidak semua orang bisa langsung loncat ke Ducati, selain harga, kepribadiannya beda. Dengan harga banderol murah, konsumen bisa memilih ke situ dulu (moge Jepang), ga lama kemudian bosan, lalu nanti pilih ke Ducati,” ucap Iwan Gogo B.P Panjaitan, CEO DI, di Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/3/2014).

Iwan juga menambahkan, masih ada opsi lain, yakni mengincar sepeda motor bekas Ducati, namun itu pun terbilang langka sebab peredaraannya laris manis di seputar komunitas. “Biar bagaimanapun, keinginan membeli ducati sudah ada tapi memang budget belum sampai jadi mereka beli alternatif dulu,” jelasnya.

Meski diakui tahun ini bakal didera banyak tantangan DI tetap optimis capai target menengah, yakni 300-400 unit sepanjang 2014.  Prediksi Iwan, pada semester pertama 2014 pertumbuhan penjualan melambat, sebab pada Januari dan Februari,  minat beli konsumen melemah terkait harga nilai tukar dollar, bencana banjir dan letusan gunung berapi.

CKD
Masalah harga yang dianggap terlalu tinggi tentu jadi perhatian, usaha melokalisasi semua model kini terbayarkan. Unit Ducati yang dipasarkan di Indonesia, termasuk Monster 796 dan Panigale 899 yang baru saja diluncurkan bulan ini telah dirakit lokal di pabrik Pulo Gadung.

 “Semua model motor kita Complete Knock Down (CKD), kalau Panigale bahan dari Italia, sementara Monster dan Diavel parts-nya dari Thailand. Semua dirakit di Pabrik Pulo Gadung, harga seluruh model bisa turun sampai 50-100 juta, ” tutup Iwan.   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com