Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Mobil Stagnan karena "Over Stock"

Kompas.com - 20/02/2014, 10:36 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Sejumlah pelaku bisnis otomotif nasional berpendapat, total pasar mobil baru, tahun ini akan stagnan atau tidak bergerak dari hasil tahun lalu, 1,2 juta unit. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah kondisi penumpukkan pasokan yang tidak diimbangi oleh penyerapan di pasar.

Toto Suryana Wijaya, Chief Operating Officer PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (DSO) selaku pemasar utama Dahaitsu mengatakan, penumpukkan stok di pasar bisa dengan mudah terpantau dari perbedaan antara jumlah mobil yang dikirim ke dealer dari pabrik (wholesale), pengriman ke konsumen (ritel), dan pendaftaran kendaraan baru di kepolisian.

Januari 2014 saja misalnya, wholesale yang dikeluarkan Gaikindo mencapai 103.000 unit.
"Namun, kalau melihat pendaftaran kendaraan baru di kepolisian, jumlahnya hanya sekitar 90.000 unit, sehingga selisihnya jadi stok," jelas Toto, di Jakarta Selatan, kemarin (19/2/2014).

Stok
Perbedaan angka ritel dengan nomor registrasi kepolisian setiap bulannya bisa mencapai 10-15 persen lebih kecil. Artinya, jika melihat total penjualan (wholesale) tahun lalu yang tercatat 1,2 juta unit, maka sebenarnya yang terserap konsumen tidak semua dan menyisakan stok 100.000-an unit.

"Salah satu indikator paling mudah adanya penumpukkan stok itu adalah diskon besar-besaran. Seperti yang terjadi sekarang ini di beberapa segmen tertentu," jelas Toto.

Davy J Tuilan, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Jaringan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menambahkan, serangkaian komitmen investasi pembangunan pabrik baru dan penambahan kapasitas produksi di Indonesia. Otomatis, jumlah produksi tentu bertambah cukup besar.

"Prinsipal sudah mengeluarkan uang besar tentu minta komitmen jumlah produksi tertentu yang wajib dipenuhi, masalahnya kondisi pasar tidak tumbuh," tukas Davy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau