Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distribusi Toyota Terkendala Banjir

Kompas.com - 22/01/2014, 18:10 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Toyota Astra Motor (TAM) mengakui cuaca buruk di awal tahun ini membuat distribusi pemasaran sedikit terganggu. Presdir TAM, Johnny Darmawan mengatakan, akses jalur yang biasa dilalui kini sulit dilewati karena banjir.

"Operasional produksi tetap berjalan namun tidak optimal. Produksi satu rangkaian dengan bersama distribusi. Jadi, bila suplai tersendat, proses produksi pasti terganggu," ungkap Johnny usai menyerahkan bantuan 10 unit perahu karet ke Palang Merah Indonesia (PMI), di Jakarta, Rabu (22/1/2014).

Ditambahkan, situasi seperti ini sudah diprediksi sebelumnya. Perbaikan lokasi sudah dilakukan sejak 3 tahun lalu, pabrik dan pemasok kini terkonsentrasi di Karawang dan Cibitung, relatif aman dari banjir.

"Sekarang yang terhambat hanya logistik. Pabrik tidak apa-apa, hanya di sekelilingnya banjir. Jadi kalau ditanya, apakah bulan ini ada hambatan pemasaran, jawabannya iya," jelas Johnny.

Bantuan
Bencana banjir yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia membuat banyak masyarakat terpaksa dievakuasi dari lokasi kejadian. Toyota Indonesia pun peduli dengan menyumbangkan 10 perahu karet kepada PMI, digunakan untuk mengevakuasi korban banjir di seluruh wilayah Indonesia.

"Kami sadar, di daerah belum ada sumbangan seperti ini, sekarang memang baru 10 unit. Nanti akan lebih banyak lagi. Kami juga siap bila Pemerintah DKI membutuhkan," tutur Johnny saat menyerahkan perahu karet secara simbolis di kantor pusat PMI, Jakarta Selatan.

Perahu karet seharga Rp 20 juta per unit itu diterima oleh Ketua PMI, Jusuf Kalla. "Bantuan ini sangat berguna buat sejuta relawan kami diseluruh Indonesia," ucapnya.

Bencana
Menurut Kalla, status banjir yang sedang melanda belum dikategorikan sebagai bencana nasional. "Kategori bencana nasional akibat dan efeknya masif, pemerintah daerah tidak bisa menangani dan harus  diambil alih oleh pusat," jelasnya.

Situasi sekarang tidak luput dari pengawasan PMI. "Misalnya Jakarta, kerugian sangat besar bila dilihat dari sisi ekonomi. Paling menderita orang kecil! Karena itulah  kita harus membantu mereka," tutup Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com