Tokyo, KompasOtomotif - Shuhei Nakamoto, Prinsipal HRC mengancam angkat kaki dari MotoGP jika Dorna tetap mengatur mandatori penggunaan ECU seragam. Nakamoto menilai rencana itu sangat tidak masuk akal dan menciderai kerativitas dan pengembangan teknologi di setiap tim.
Pada musim 2014, Dorna menetapkan menggunakan komputer mesin atau ECU dan dataloggers buatan Magneti Marelli untuk semua tim. Hanya tim pabrikan diperbolehkan menggunakan ECU tapi namun dibatasi hanya mengisi tangki 20 liter bensin untuk satu kali balapan. Sedangkan tim yang menggunakan ECU dari Marelli diperbolehkan mengisi sampai 24 liter bensin.
ECU-lah yang selama ini membedakan kualitas tim pabrikan dengan satelit. Ducati mengatakan sudah menyiapkan sepeda motor yang lebih kompetitif denganECU Magneti Marelli.
Honda, salah satu pemimpin pengembangan teknologi sepeda motor menegaskan tetap mempertahankan MotoGP pada jalurnya. Kabarnya, mandatori untuk menggunakan ECU yang seragam ditetapkan Dorna pada 2017.
"Jika MotoGP mengatur penggunaan ECU, 99 persen Honda pasti akan hengkang. Alasan utama Honda ikut balapan adalah untuk mengembangkan teknologi. Kami pikir MotoGP adalah tempat terbaik untuk uji coba," beber Nakamoto yang dilansir Autosport (26/12/2013).
Jika kesempatan untuk mengembangkan teknologi dirampas, Honda akan kehilangan alasan utamanya. Mengapa harus mengeluarkan dana besar untuk ikut balapan setiap tahunnya.
"Posisi Honda bukan (tim) baru. Saya sudah mengatakannya sebelum ini dan iini bukan gurauan," tegas Nakamoto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.