Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kijang Innova Akan Dipasok dari India?

Kompas.com - 31/08/2009, 17:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kijang yang dikenal sebagai mobil kebanggaan keluarga Indonesia—yang ketika kali pertama diluncurkan 1977 masih berupa pikap dan kini menjadi multi purpose vehicle (MPV) berkelas—konon tidak lagi diproduksi di dalam negeri. Mobil tersebut akan diimpor dari luar.

Hal itu mungkin saja terjadi, mengingat adanya perjanjian perdagangan bebas atau free trade area (FTA) antara negara di kawasan ASEAN dan India yang telah ditandatangani pada 13 Agustus 2009. Isinya di antaranya terkait penurunan tarif impor untuk beberapa produk hingga nol persen. Hal ini berlaku antara 2013 dan 2016, yang salah satunya adalah produk otomotif.

Imbasnya, mulai tumbuh wacana mengenai adanya kemungkinan Kijang Innova dipasok dari India untuk pasar Indonesia. Hal ini diutarakan Wakil Presiden Direktur TAM Shinji Fujii saat bincang-bincang bersama Kompas.com, akhir pekan lalu. "Ini baru kemungkinan. Namun, kami akan berjuang mati-matian karena Kijang Innova merupakan produk kami dan asli dari Indonesia, bukan dari negara lain," ujarnya.

Shinji menjelaskan, FTA akan menciptakan akses yang mudah bagi masuk atau keluarnya barang dari kedua belah pihak. Perhitungan ongkos produksi akan dihitung oleh prinsipal, kemudian dilihat, mana yang lebih ekonomis.

Saat ini, pihak Toyota Kirloskar Motor Pvt Ltd—semacam TAM di Indonesia—telah memproduksi Fortuner dan Innova untuk dipasarkan di India. Produksi untuk midsize MVP ini menggunakan komponen lokal (dari India) hingga 90 persen.

Saat FTA kedua negara sudah efektif, lanjut Shinji, ada kemungkinan India akan mengimpor kendaraan berukuran mini yang memang direncanakan bakal diproduksi di Negeri Sari ini. Nah, mobil ini juga rencananya akan memperoleh pasokan unit dapur pacu dari Indonesia.

"Mungkin saja, karena sudah tidak ada lagi hambatan pajak, maka kita bisa impor mesin ke sana, dan kita mengimpor mobil mini itu ke sini, possibility yes. Tapi (soal itu) belum ada kepastian," lanjutnya.

Terkait kinerja ekspor Toyota, Shinji memprediksi, pengiriman mobil Toyota ke luar Indonesia tak akan terpengaruh menyusul adanya kesepakatan FTA ASEAN-India. Pasalnya, India bukan merupakan negara tujuan ekspor Toyota Indonesia.

Saat ini, sejumlah produk Toyota diekspor secara utuh atau completely built up (CBU) ke beberapa negara, seperti Thailand, Brunei, dan Timur Tengah, sekitar 2.000 unit per bulan. Sementara itu, ekspor dalam bentuk terurai atau completely knock down (CKD) akan ditujukan ke beberapa negara, antara lain Vietnam dan Filipina, dengan total sekitar 4.000 unit per bulan. Produk yang menjadi andalan ekspor Toyota Indonesia adalah Innova, Fortuner, dan Avanza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau