Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Jalan Rusak di DKI Diperbaiki?

Kompas.com - 19/12/2008, 07:12 WIB

JAKARTA, JUMAT — Musim hujan ini, jalan-jalan arteri atau protokol yang menjadi jalan utama transportasi kota metropolitan Jakarta dalam kondisi rusak. Lebih parah lagi, di lingkungan permukiman. Warga sudah merasa tak nyaman melintasi jalan rusak karena sering memicu kecelakaan. Bahkan, 'ranjau-ranjau' maut yang dipantau, Kamis (18/12), sudah bermunculan sejak dua bulan lalu.

Seperti di Jakarta Timur, misalnya, terlihat dari Jalan Raya Bogor di Kramat Jati, terus ke utara ke Jalan Mayjen Sutoyo, DI Panjaitan, hingga Ahmad Yani. Begitu keluar terowongan UKI, Cawang, menuju Kebon Nanas di Jalan DI Panjaitan, separuh badan jalan yang berbatasan dengan jalur bus transjakarta Koridor X berlubang. Badan jalan itu rusak dan menghambat laju kendaraan. Pada musim hujan, lubang jalan membentuk kolam-kolam kecil.

Kerusakan jalan yang sama terlihat di Jalan arteri Gatot Subroto dan MT Haryono. Badan jalan berlubang dan bergelombang di banyak tempat dan hal itu sudah mengganggu kenyamanan para pelintas. Kondisi tersebut terlihat selepas Semanggi hingga Tebet.

Lebih parah lagi, di Jakarta Utara, terutama di jalan Yos Sudarso dan RE Martadinata. Ruas bolak-balik Yos Sudarso, antara Cempaka Mas dan Pasar Permai, tidak kurang dari 3 kilometer berantakan dan berlubang di banyak tempat. Sama seperti di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, kerusakan jalan di Jakarta Utara belum pernah diperbaiki atau ditambal sejak dua pekan lalu.

Ruas Jalan Cakung-Cilincing yang menjadi salah satu urat nadi angkutan peti kemas antara kawasan industri dan pelabuhan juga rusak, mulai dari depan PT Volvo dan depan Pos Tiga Koja meski baru selesai dilapisi beton sejak 8-9 bulan silam. Jalan Sungai Kendal di Marunda juga berlubang di banyak tempat. Kondisi yang sama terlihat di Jalan Tipar Cakung.

Kerusakan jalan di Jakarta Utara disebabkan oleh banyaknya angkutan berat. ”Bagaimana jalan bisa bertahan lama kalau setiap hari dilintasi truk tronton dan trailer. Sungguh tidak nyaman dilalui,” kata Hermanto (45), warga Cilincing.

Jalan lingkungan yang tampak rusak parah ialah Jalan Muara Baru dan Marunda Pulo. Separuh badan jalan Muara Baru, dari gerbang Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman hingga Marlina, sejauh 1 kilometer, berlubang-lubang. ”Kerusakan jalan di sini lebih disebabkan oleh genangan air laut pasang,” kata Zainuddin (34), warga RW 017, Muara Baru.

Separuh jalan Marunda Pulo, antara Masjid Al-Alam dan rumah Si Pitung, retak di banyak tempat. ”Keadaan seperti ini sudah sejak tahun lalu,” kata seorang warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com