Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Car Free Day, Tukang Ojek Pun Lirik Bahan Bakar Nabati

Kompas.com - 13/07/2008, 12:59 WIB

JAKARTA, MINGGU - Selain atraksi hiburan serta stan makanan dan minuman yang memadati program Car Free Day di Jalan Suprapto, Minggu (13/7) siang, ada satu stan yang menarik perhatian. Stan itu menjual bahan bakar nabati, yakni bioetanol.

Stan ini digawangi oleh Koperasi Inagro Sentra yang berpusat di Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, yang memberdayakan petani binaan untuk mengolah bahan bakar nabati. Beberapa tukang ojek memesan bahan bakar bioetanol yang berjenis fuel grade ethanol yang diklaim bisa menghemat sekitar 10-20 persen dibandingkan menggunakan bensin atau solar.

"Biasanya kalau tukang ojek mengisi bensin tiap dua hari sekali, kalau isi bensin pakai bioetanol yang kadarnya 85-90 persen bisa tiga hari sekali. Selain itu, ramah lingkungan karena terbuat dari bahan bakar nabati," kata Direktur Koperasi Inagro Sentra Pamuji Hartono kepada Kompas.com saat menjelaskan produknya kepada beberapa pengunjung bazaar Car Free Day.

Ia menjelaskan, momen Car Free Day ini dipakai untuk menyosialisasikan kepada masyarakat tentang bahan bakar nabati yang terbuat dari singkong, molase (tetes tebu), dan sorgum (sejenis gandum). "Kami saat ini mengelola 102 petani binaan di daerah Karangpandan untuk bahan bakar nabati. Hampir semua penduduk desa sudah beralih ke kompor dengan etanol tersebut. Sekarang baru kita coba kenalkan di Jakarta," tuturnya.

Pamuji menjelaskan, fuel grade ethanol untuk kompor dengan kadar 85-90 persen kalorinya perbandingan 1 liter bisa digunakan selama 4,5 jam, sementara kalau minyak tanah hanya 2,5 jam.

Pria pemilik SPBU Shell di kawasan Jalan Suprapto itu mengatakan, untuk sementara ini distribusi masih dilakukan eceran di 10 titik di daerah Kemayoran, Sunter, dan Bekasi. "Saya harap, dengan dimulainya memperkenalkan bahan bakar nabati seperti ini bisa memacu pemerintah untuk lebih concern mengembangkan alternatif bahan bakar pengganti BBM dari fosil," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com