JAKARTA, KOMPAS.com - PT Honda Prospect Motor (HPM) resmi meluncurkan e:N1 di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Mobil ini sekaligus menjadi battery electric vehicle (BEV) pertama untuk pasar Indonesia.
Meski sudah diluncurkan, Honda belum menjual mobil listrik e:N1 di Tanah Air. Namun, bagi konsumen yang ingin merasakan sensasi memiliki mobil listrik bisa melalui skema sewa, dengan biaya Rp 22 juta per bulan.
Lantas, mengapa Honda lebih memilih untuk menggunakan skema sewa dan belum menjual mobil listrik e:n1? Mengingat seluruh pabrikan otomotif kini sedang berlomba untuk menghadirkan battery electric vehicle (BEV).
Baca juga: Strategi BYD Perkuat Jangkauan Pemasaran Mobil Listrik
Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM) menjelaskan, dalam menghadirkan produk Honda selalu melihat kebutuhan pasar. Di mana saat ini konsumen belum banyak yang mau memiliki mobil listrik disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah terkait resale value.
“Kita melakukan survei dan studi, orang yang mau beli mobil listrik dan tidak seperti apa. Yang tidak mau beli ada faktor resale value, pengalaman tahun pertama bisa turun 30-40 persen. Dan jika berbicara mengenai driving experience mereka selalu mau mobil listrik baru,” ucap Billy, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2025).
“Jadi kita berpikir opsi berlangganan adalah opsi terbaik untuk saat ini. Konsumen bisa merasakan pengalaman mobil listrik pertama tanpa harus memiliki,” lanjut Billy.
Kendati demikian, bagi konsumen yang ingin berlangganan e:N1 bisa melakukan sewa selama 5 tahun, baru kemudian diberikan opsi kepemilikan.
Billy menjelaskan waktu sewa selama 5 tahun dipilih lantaran pihaknya menyasar target market fleet (business to business/B2B).
“Untuk target market kami B2B, jadi mereka biasanya menggunakan 5 tahun. Kalau business to consumer (B2C) di tengah jalan mau memiliki (e:n1) bisa berbicara dengan mitra kami,” kata Billy.
Baca juga: Strategi Jaecco J7 Hadir Dalam Varian ICE dan PHEV
Sebagai informasi, mobil listrik ini merupakan konsep dari e:Ny1, dan sebelumnya telah dipasarkan di China dan Eropa pada 2023, kemudian berlanjut di Thailand pada awal 2024.
Secara tampilan mobil ini memiliki desain yang mirip dengan HR-V konvensional bertenaga bensin. Perbedaan pada bagian fasia depan, di mana e:N1 menggunakan desain gril tertutup.
Bagian bumper terlihat lebih pendek, serta penggunaan roda yang besar menjadikannya lebih berisi. Pengisian daya disematkan pada bumper depan.
Secara spesifikasi, Honda e:N1 menggunakan baterai lithium-ion berdaya 68,8 kWh dengan daya jelajah 412 kilometer (km). Motor listriknya diklaim mampu menghasilkan tenaga 201 Tk dan torsi 310 Nm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.