JAKARTA, KOMPAS.com - Radiator mobil memiliki peran penting dalam menjaga suhu mesin tetap optimal.
Namun, seiring waktu, komponen ini dapat mengalami penumpukan kotoran yang menghambat kinerjanya. Oleh sebab itu, flushing radiator menjadi langkah perawatan yang tak boleh diabaikan.
Menurut Indra Kurniawan, pemilik bengkel Quick Service, flushing radiator idealnya dilakukan setiap 20.000 hingga 30.000 kilometer, tergantung pada jenis cairan radiator yang digunakan dan kondisi penggunaan mobil.
Baca juga: Wuling Coba Goda Konsumen di Akhir Tahun
"Kalau radiator sering terkena debu atau air kotor, lebih baik lakukan flushing lebih sering, terutama jika sering berkendara di medan berat," kata Indra kepada Kompas.com, Jumat (6/12/2024).
Flushing radiator bertujuan untuk membersihkan kerak dan sisa kotoran yang menumpuk di saluran radiator.
Jika proses ini tidak dilakukan tepat waktu, maka risiko overheating mesin meningkat, yang dapat berujung pada kerusakan komponen vital.
Indra juga menyarankan untuk menggunakan cairan radiator berkualitas tinggi dan menggantinya sesuai jadwal yang direkomendasikan.
"Pemakaian coolant yang sesuai spesifikasi sangat penting. Jangan hanya mengandalkan air biasa karena kandungan mineralnya bisa mempercepat timbulnya kerak," kata dia.
Baca juga: Video Fortuner Masuk Selokan, Pentingnya Perhatikan Lokasi Parkir
Bagi pemilik mobil yang ingin memastikan radiator tetap dalam kondisi optimal, lakukan pemeriksaan rutin di bengkel terpercaya. Teknisi yang kompeten tentu bisa memberikan penilaian akurat kapan waktu flushing perlu dilakukan sehingga kinerja radiator dan mesin mobil tetap prima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.