JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) melaporkan bahwa penjualan motor listrik di Indonesia tahun ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Ketua Umum Aismoli Budi Setiyadi mengungkapkan, hal tersebut tecermin dari agresifnya penyerapan kuota subsidi untuk sepeda motor listrik yang terdaftar di Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (Sisapira).
"Sekitar 60.750 unit subsidi telah terserap sepenuhnya. Namun, terdapat juga pembelian motor listrik yang tidak menggunakan subsidi dan proses konversi yang sedang berjalan," kata Budi kepada Kompas.com, Selasa (29/10/2024).
Baca juga: Benarkah Komponen Fast Moving pada Mobil Wajib Diganti Sesuai Jadwal?
"Tapi untuk data lebih jauh, saya akan cut-off di pertengahan Desember 2024 mendatang, ya," lanjut Budi
Meski begitu, saat ini ada sekitar 7.000 unit motor listrik subsidi yang masih dalam proses dan belum sampai ke masyarakat.
"Kita melihat adanya tren positif di masyarakat yang mulai beralih ke kendaraan listrik. Kesadaran akan pentingnya lingkungan dan efisiensi biaya operasional menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan ini," tambahnya.
Sebagai perbandingan, data Aismoli mencatat bahwa total penjualan mobil listrik campuran (subsidi dan non-subsidi) sepanjang 2023 mencapai 41.773 unit.
Hal ini menjadi indikator bahwa industri kendaraan listrik di Indonesia semakin diminati, seiring dengan semakin luasnya jaringan infrastruktur pendukung, seperti pengisian baterai dan bengkel konversi.
Baca juga: Cara Mengetahui Kondisi Segitiga Motor Mulai Rusak
"Pertumbuhan terkait menunjukkan bahwa masyarakat semakin tertarik pada kendaraan listrik, baik motor maupun mobil," ungkap Budi.
Budi juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan pasar kendaraan listrik. Dengan kebijakan yang mendukung, asosiasi berharap penjualan motor listrik bisa terus meningkat.
"Kebijakan yang berkelanjutan dan program insentif dari pemerintah sangat penting untuk menarik minat masyarakat lebih jauh," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.