JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kebakaran mobil listrik berbasis baterai Mercedes-Benz EQE berimbas terhadap kepanikkan publik Korea Selatan, yang ramai-ramai menjual kendaraan sejenis.
Hal ini dilaporkan oleh The Korea Herald sebagai salah satu pedagang mobil bekas besar Korea Selatan yang mengaku tengah kebanjiran mobil listrik bekas.
Bahkan platform perdagangan mobil bekas terbesar kedua Korea Selatan, K Car melaporkan adanya peningkatan mobil listrik bekas hingga 184 persen dibandingkan minggu terakhir Juli 2024 kemarin.
Baca juga: Kenali Penyebab Bunyi Kasar Saat Starter Motor Matik Karbu
"Akibatnya, harga kendaraan listrik mewah ini merosot tajam. Sebelum kasus kebakaran, model EQE bekas biasanya dijual dengan 60 juta won (Rp 700 juta) hingga 70 juga won (Rp 815 juta)," tulis laporan The Korea Herald, Senin (19/8/2024).
"Saat ini beberapa model EQE 300 produksi 2023 bekas bersertifikat dijual dengan harga hanya 59 juta won (Rp 687 juta) penurunan yang signifikan dari harga aslinya, 92 juta won (sekitar Rp 1 miliar)," lanjutnya.
Laporan juga menyebutkan saat ini warga Korea Selatan tak buru-buru untuk membeli mobil listrik. Berdasarkan keterangan diler setempat, beberapa pembeli yang sudah melakukan pemesanan, justru melakukan pembatalan.
"Yang menambah kekhawatiran adalah pembicaraan tentang peraturan baru yang dapat membuat kepemilikan kendaraan listrik menjadi lebih rumit, seperti membatasi penggunaannya di tempat parkir bawah tanah karena risiko kebakaran," tulis keterangan tersebut.
Adapun dari pihak Pemerintah Korea Selatan, belum ada keputusan atau kepastian resmi mengapa Mercy EQE tiba-tiba meledak ketika diparkir di basement.
Baca juga: Percepat Ekosistem EV, Terra Charge Perluas Ekspansi di Indonesia
Satu hal yang pasti, insiden yang terjadi di parkiran Incheon pada 1 Agustus 2024 tersebut membuat 140 mobil disekitarnya mengalami rusak parah dan 23 warga dilarikan ke rumah sakit karena menghirup asap berbahaya.
Kemudian juga 103 orang dievakuasi di gedung-gedung sekitar karena mulai terpapar asap hitam.
Bukan cuma itu saja, sistem kelistrikan di kompleks gedung pun kena efek kebakaran hebat itu yang terjadi selama delapan jam. Sebanyak nyaris 500 rumah tangga terpaksa mengalami listrik padam dan air selama lima hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.