Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KNKT Dukung Rem ABS Motor Masuk Regulasi Pemerintah

Kompas.com - 20/08/2024, 08:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini pemerintah Malaysia mengumumkan bakal mewajibkan mulai 1 Januari 2025, seluruh sepeda motor dengan kapasitas 150 cc ke atas untuk memakai piranti anti-lock braking system (ABS).

Menanggapi kabar tersebut, Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan Komite KNKT Ahmad Wildan mengatakan, ABS memang teknologi yang dirancang untuk mengurangi risiko roda selip saat pengendara motor melakukan pengereman keras.

Baca juga: Diskon Mobil Listrik Agustus 2024, Wuling BinguoEV Tembus Rp 75 Juta

Rem ABS adalah sebuah teknologi yang digunakan pada kendaraan roda empat ke atas maupun roda dua untuk mengurangi risiko selip yang terjadi karena roda terkunci pada saat pengemudi melakukan hard braking pada kecepatan tinggi di jalan yang cukup licin,” ujar Wildan kepada Kompas.com, Senin (19/8/2024).

Pulser ring pada rem ABS sepeda motorDok. DAM Pulser ring pada rem ABS sepeda motor

“Teknologi ini pada beberapa kasus terbukti cukup efektif mengendalikan hazard dimaksud,” katanya.

“Terkait Malaysia yang telah menerapkan regulasi yang mewajibkan penggunaan rem ABS pada sepeda motor untuk kapasitas mesin tertentu, ini tentu sudah melalui mekanisme riset dan disertai data yang mendukung apalagi di sana ada MIROS yang memang banyak melakukan riset terkait sepeda motor,” kata Wildan.

Wildan mengatakan, untuk Indonesia belum ada ketentuan yang mewajibkan motor untuk memakai piranti ABS.

Baca juga: Diskon Hatchback Agustus 2024, Suzuki Baleno Tembus Rp 32 Juta

"Jika muncul wacana agar hal itu juga diterapkan di Indonesia hal itu tentu saja sangat bagus mengingat angka kecelakaan sepeda motor di Indonesia sangat tinggi dan kasus over speed sepeda motor di Indonesia juga sulit dikendalikan,” kata Wildan.

“Oleh sebab itu jika sepeda motor dilengkapi dengan fitur teknologi yang baik untuk mengurangi fatalitas tentu ini selaras dgn RUNK LLAJ yang memang bertujuan untuk menurunkan fatalitas kecelakaan lalu-lintas di Indonesia,” katanya.

Modifikasi Vario 125 2017 dengan pelek Chemco ARW 01.Ilham Karim/Kompas.com Modifikasi Vario 125 2017 dengan pelek Chemco ARW 01.

Baca juga: PO 27 Trans Rilis Bus Baru Double Decker Keenam

Wildan mengatakan, KNKT mendukung jika Indonesia membuat suatu regulasi yang mewajibkan motor mesti pakai ABS. Namun demikian Wildan menekankan bahwa hal tersebut harus melalui proses yang benar.

“KNKT dalam hal ini sangat mendukung secara penuh hal ini, namun tetap melalui proses penelitian yang benar sebagaimana dilakukan oleh MIROS,” katanya.

“Mungkin dalam hal ini Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub bisa membuat suatu policy brief terkait wacana ini untuk disampaikan pada usulan review PP 55 Tahun 2012,” ujar Wildan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau