Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Honda Tetap Berharap Ada Insentif Mobil Hybrid

Kompas.com - 24/07/2024, 19:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Honda tetap berharap ada insentif untuk mobil hybrid dari pemerintah. Sebab adanya subsidi akan mendorong penetrasi di pasar.

Marketing and After Sales Director Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy mengatakan, pihaknya ingin ada insentif buat mobil hybrid tapi apapun itu keputusan pemerintah yang terbaik.

Baca juga: Pilihan Mobil Baru Harga Rp 100 Jutaan di GIIAS 2024

“Ya semua pasti berharap ya, cuma kita serahkan pada pemerintah. Apapun yang diputuskan pemerintah pasti bagus buat pertumbuhan otomotif,” ujar Yusak menjawab Kompas.com, belum lama ini.

Yusak menjelaskan, pihaknya tetap yakin bahwa mobil hybrid merupakan jembatan sebelum masyarakat Indonesia beralih dari mobil bahan bakar konvensional ke mobil listrik.

Dibandingkan dengan merek Jepang lain, semisal Toyota, Honda sebetulnya termasuk yang cukup berhati-hati masuk era elektrifikasi.

Honda baru merilis mobil hybrid pada 2023. Saat ini Honda punya dua model hybrid yaitu CR-V Hybrid dan Accord Hybrid.

Baca juga: 60 Persen Konsumen Mobil Listrik Hyundai Beli Secara Tunai

Adapun di GIIAS 2024, Honda baru memajang Step WGN e:HEV. Jika penerimaannya bagus maka bukan tidak mungkin medium MPV itu bakal meluncur. Adapun mobil listrik e:N1 baru meluncur pada awal 2025 mendatang.

Ada alasan kuat Honda yakin mobil hybrid adalah jembatan yang kuat sebelum berlaih ke mobil listrik.

Honda menjabarkan data, pasar mobil elektrifikasi relatif masih kecil dibandingkan mobil,konvensional berbahan bakar bensin.

Baca juga: Pemerintah Harus Tegas soal Penjualan Mobil Konvensional

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada 2023, total penjualan ritel mobil di Indonesia sebesar 998.059 unit, turun sekitar 2 persen dari tahun 2022 sebesar 1.013.582 unit.

Baca juga: 10 Mobil Baru yang Melantai di GIIAS 2024, tapi Belum Dijual

Dari jumlah tersebut segmen elektrifikasi yang terdiri dari hybrid (HEV), Plug-in Hybrid (PHEV) dan mobil listrik (BEV), terjual 64.933 unit atau 6,51 persen dari total penjualan mobil nasional.

Jika dirinci penjualan mobil hybrid atau HEV sebesar 46.756 unit dengan market share 4,68 persen, sedangkan mobil listrik hanya terjual 18.178 unit atau tak sampai 2 persen yakni tepatnya 1,82 persen.

Apabila disederhanakan pasar mobil elektrifikasi baru mengambil porsi 6,5 persen dari pasar mobil nasional. Komposisi mobil hybrid sendiri paling besar dan terjual empat kali lebih banyak dari mobil listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kata Kapuspen TNI soal Dugaan Penembakan Dipicu Setoran Sabung Ayam
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau