TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah tengah membuka keran semua pabrikan otomotif buat masuk ke Indonesia. Paling baru, melalui pembebasan tarif impor untuk tahun 2024 yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 9 Tahun 2024 tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah atas Impor dan/ atau Penyerahan Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Empat Tertentu yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2024.
Ketentuan ini sebetulnya menguntungkan bagi produsen otomotif asal Tiongkok BYD Indonesia. BYD menjadi salah satu pabrikan yang merasakan manfaatnya.
Baca juga: Wuling Enggan Manfaatkan Pembebasan Bea Impor Mobil Listrik
Eagle Zhao President Director PT BYD Motor Indonesia mengatakan, setiap langkah yang dilakukan pemerintah sebetulnya bertujuan untuk mempercepat elektrifikasi di Indonesia.
“Kebijakan EV untuk Indonesia, sebenarnya saya yakin banyak negara yang sudah memulai beberapa kebijakan ini, untuk mendorong pada tahap awal. Jadi pemerintah Indonesia juga melakukan hal tersebut, terutama di awal tahun ini mereka sudah meluncurkan kebijakan-kebijakan untuk mendorong seluruh industri dan kami sangat mengapresiasi,” kata Eagle, kepada Kompas.com di ICE BSD, belum lama ini.
“Jadi kami percaya tentu saja kami berharap semakin banyak kebijakan yang bervariasi mengenai kendaraan energi baru yang bisa keluar maka akan semakin mempercepat elektrifikasi,” lanjutnya.
Tak dapat dipungkiri bahwa aturan pemerintah terkait insentif mobil listrik impor menguntungkan pabrikan negeri tirai bambu itu. Namun, Eagle menyebut bahwa setiap kebijakan yang diterapkan sebetulnya bertujuan untuk menguntungkan seluruh industri otomotif bukan hanya produsen mobil listrik saja.
Terlebih pihaknya juga memiliki komitmen untuk melakukan perakitan lokal di Indonesia yang di mana rencana pabrik BYD tersebut akan rampung pada akhir 2025.
Baca juga: Simak Daftar Mobil Baru di GIIAS 2024
“Sebenarnya kebijakan-kebijakan tersebut lebih menguntungkan bagi seluruh industri bukan hanya untuk EV saja. Selain itu, kami juga memiliki rencana manufaktur lokal di Indonesia,” kata Eagle.
Dengan membangun pabrik di dalam negeri, BYD cukup percaya diri bisa bersaing di pasar Indonesia untuk menyajikan produk-produk yang bisa diterima masyarakat.
“Keyakinan kami sangat tinggi masih tetap ada apalagi setelah 20 tahun pengembangan kendaraan listrik, teknologi dan produk manufakturnya cukup natural. Jadi kami sangat percaya diri,” ujar Eagle.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.