Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Gaya Menikung Motocross Beda Sendiri

Kompas.com - 07/06/2024, 18:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Gaya menikung di motocross berbeda dengan motor jalan raya. Posisi badan berbalik dari posisi motor atau biasa disebut sebagai line out the bike.

Doddy Setiadi, instruktur dan mantan crosser nasional mengatakan, teknik tersebut dilakukan karena bodi motocross tinggi. Jika pakai gaya menikung seperti di MotoGP maka pengendara akan mudah jatuh.

Baca juga: Banderol LMPV Bekas per Juni 2024, Xenia mulai Rp 72 Jutaan

Shell bLU cRU Yamaha Enduro Challenge 2024Foto: Yamaha Shell bLU cRU Yamaha Enduro Challenge 2024

“Teknik menikung ada tiga, pertama counter balance, ada line in dan knee down. Kalau untuk motor yang tinggi mayoritas pakai counter balance. Jadi menempatkan motor itu miring, tapi badannya melawan,” ujar Dodi di Bandung, Jawa Barat, belum lama ini.

Gaya counter balance dilakukan sebab saat kecepatan tinggi, dengan kondisi trek dan motor yang jangkung pebalap tidak tidak dapat menikung seperti di atas aspal.

Namun Dodi menjelaskan, saat menerapkan gaya counter balance tersebut pengendara tidak bisa asal-asalan. Karena kalau line out bukan berarti posisi badan terus melawan arah motor.

Baca juga: Daftar Harga LCGC Bekas per Juni 2024, Datsun Go mulai Rp 68 Jutaan

Doddy Setiadi, instruktur dan mantan crosser nasional.KOMPAS.com/Gilang Doddy Setiadi, instruktur dan mantan crosser nasional.

“Supaya apa? ada pasalnya saat posisi tubuh pindah, garis lurusnya yatiu tepat dengan permukaan ban yang tepat dengan tanah. Supaya tidak tergelincir,” ujarnya.

Saat melakukan conter balance posisi kaki juga sangat berpengaruh. Misal saat belok ke kiri, kaki kiri bisa diturunkan untuk mempermudah gerak motor.

“Tapi bukan asal menurunkan kaki. Posisi kaki itu ke depan, dan lurus (bukan menjuntai),” ujar instruktur Patwal Puspom AU itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com