JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dunia bisnis, setiap sektor memiliki tantangannya masing-masing, tak terkecuali bisnis ban mobil bekas. Persaingan di pasar merupakan salah satu tantangan utama dalam bisnis ban mobil bekas.
Salah satu pemilik kios ban mobil bekas di Jakarta Selatan, Madok, mengungkapkan sebagian teman sesama penjual ban terpaksa pulang kampung karena tantangan yang berat.
"Bisnis ban mobil bekas itu susah. Banyak teman seprofesi pulang kampung karena enggak kuat mental," kata Madok kepada Kompas.com, Selasa (4/6/2024).
Baca juga: Indonesia Masih Rajai Industri Sepeda Motor ASEAN hingga April 2024
Salah satu tantangan utama yang dialami oleh Madok adalah sulitnya mencari sumber ban bekas yang layak untuk dijual kembali. Perolehan stok merupakan masalah serius bagi pemilik bisnis ban mobil bekas.
"Sulit mencari orang yang mau menjual ban bekas. Belum lagi, kita juga harus jeli dalam melihat ban yang masih layak untuk dijual lagi," kata Madok.
Pemilik kios ban mobil bekas MW Wheels ini juga menyebutkan bahwa pesaing semakin banyak.
"Dalam bisnis, saya tidak terlalu memusingkan untung besar. Yang penting, bisa terus berjalan," ujarnya.
Baca juga: Alasan Kenapa Bikin SIM Wajib Punya BPJS Kesehatan
Selain itu, Madok juga menekankan pentingnya pelayanan. Ia mengaku selalu berusaha bersikap sebaik mungkin, baik dengan calon pembeli atau pun pelanggan.
"Makanya, saya berusaha untuk menyediakan waktu buat pelanggan saya sekadar main atau ngobrolin barang yang dibeli dari saya," kata Madok.
Dengan strategi yang tepat dan komitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, bisnis ban mobil bekas akan terus bertahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.