Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Bikin SIM, Pengendara Moge Disarankan Ikut Pelatihan Berkendara

Kompas.com - 29/05/2024, 07:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Pengendara sepeda motor dengan kapasitas mesin di atas 250 cc membutuhkan kompetensi khusus. Tidak hanya soal kemampuannya dalam mengendarai motor, tapi juga dalam bersikap saat di jalan raya.

Korlantas Polri secara resmi telah meluncurkan SIM C1 sebagai syarat seseorang boleh mengendarai motor bermesin 250 cc sampai 500 cc di jalan raya. Langkah tersebut diharapkan dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Menurut pendapat salah seorang pegiat keselamatan berkendara, langkah ini sudah tepat, namun masih memiliki kekurangan, yakni terkait kompetensi sikap pengendara ketika di jalan raya.

Baca juga: Daftar Motor 250cc-500cc yang Pengendaranya Wajib Punya SIM C1


Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan pengendara motor gede tidak hanya membutuhkan keterampilan, tapi harus dibekali dengan pengetahuan.

“Bukan berarti saya menganggap keterampilan mengendarai motor gede dengan kapasitas di atas 250 cc tidak diperlukan, tetap penting namun bila tidak dibekali dengan pengetahuan soal soft skill kurang optimal,” ucap Jusri kepada Kompas.com, Selasa (28/5/2024).

Jusri mengatakan setiap pengendara motor gede keterampilannya akan meningkat seiring dengan praktiknya dalam sehari-hari.

Baca juga: Tilang Belum Berlaku Buat Pengendara Moge yang Belum Punya SIM C1

Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Brigjen (Pol) Yusri Yunus saat ditemui wartawan di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (27/5/2024)KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dirregident) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Brigjen (Pol) Yusri Yunus saat ditemui wartawan di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (27/5/2024)

“Namun soft skill belum tentu akan berkembang, bila tidak dibekali dengan pengetahuan tentang sikap berinteraksi dengan pengendara lain di jalan, empati, antisipatif dan sebagainya, maka dari itu menurut saya penting untuk diadakan program sertifikasi pra pengajuan SIM C1,” ucap Jusri.

Jusri mengatakan pemberian sertifikat kompetensi tersebut bertujuan untuk membekali pengetahuan pengendara sehingga ketika mereka mengajukan permohonan SIM C1 ke Satpas memang sudah punya kompetensi tersebut.

“Saya berharap pemerintah mau menggandeng atau mengendorse penyedia layanan pelatihan berkendara sehingga dapat tercipta rangkaian pengujian kompetensi yang matang dan efektif, khususnya dalam menekan angka kecelakaan,” ucap Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com