Melbourne, KOMPAS.com - Seorang teman menawarkan saya sebuah mobil untuk digunakan selama melakukan perjalanan di Melbourne, Australia, awal Mei 2024 lalu. Katanya, saya akan senang mengemudikannya. Apalagi mobil tersebut belum ada di Indonesia, bahkan baru beberapa negara saja yang baru meluncurkannya.
Makin penasaran, dan akhirnya tiba waktu saya untuk mengambil mobil tersebut. Begitu tiba di lokasi, putri saya langsung menunjuk sebuah mobil SUV yang sedang diparkir dan menurutnya keren banget.
Baca juga: BMW Seri 3 Dapat Penyegaran, Punya Teknologi Lebih Canggih
Ya, BMW X2 xDrive20i M Sport berkelir Alpine White itu yang ditunjuk anak saya, sesuai dengan definisi yang saya ceritakan kepadanya, sebelum mengambil mobil tersebut. Wajah sumringah dan senang langsung terpancar dan dia tak sabar untuk segera menaikinya.
Melihat desainnya saya pun setuju bahwa X2 ini SUV 5 penumpang yang keren dan trendy. Kendati dimensinya tergolong ramping, namun masih memperlihatkan karakter sebuah SUV. Hal tersebut terpancar dari desain bonet dengan gril khas BMW terbaru.
Baca juga: BMW Berniat Datangkan X2 Versi Listrik di Indonesia
Definisi trendy dijelaskan secara gamblang oleh BMW melalui desain bemper depan, dan model atap mulai dari depan ke belakang yang mengadopsi ala kupe yang streamline. Tak sampai di situ, desain tailgate juga memberikan sinyal karakter sporty karena bentuknya yang landai.
Tapi, ada sedikit kekhawatiran ketika tau model atap seperti kupe, biasanya ruang kepala agak terbatas. Namun ketika masuk kabin, kekhawatiran tersebut sirna karena posisi bisa diatur sedemikian rupa menyesuaikan tinggi dan posisi mengemudi.
Ala mobil konsep
Nuansa modern juga diperlihatkan X2 dari desain konsol tengah yang terkesan melayang ala mobil konsep. Sedangkan dasbor, lingkar kemudi, dan layar monitor mirip dengan desain model-model BMW terkini.
Dasar anak Gen Z, sementara saya menyetel posisi berkendara dan memperhatikan tata letak tombol serta fitur-fitur yang diperlukan, dia sudah mengutakatik menu BMW Operating System 9 yang ada di monitor ukuran 10,7 inci.
Mulai dari setelan untuk entertainment hingga personalisasi dicoba dan diaplikasikan sesuai dengan keinginannya. Begitu juga dengan beberapa fitur-fitur pelengkap yang menurutnya sangat banyak dan tak habis dikutak-kutik dalam waktu singkat.
Fitur penolong
Peraturan lalu lintas di Australia menurut beberapa teman cukup ketat terutama soal kecepatan. Sebagai tamu yang baik saya coba mengikuti peraturan yang ada. Di saat inilah saya merasa fitur cruise control sangat membantu. Hanya dengan satu sentuhan saja, saat aktif, sudah bisa menyesuaikan dengan batas kecepatan di jalan yang kita lewati.
Apalagi ketika semua perangkat keselamatan aktif diaktifkan. Selain kecepatan, jarak dengan mobil depan pun sudah diatur sehingga jarak tidak terlalu dekat. Bahkan mobil bisa mengerem sendiri ketika mobil di depan berhenti dan jarak kita sudah masuk zona pengereman atau terlalu dekat.
Karena batas kecepatan itu, anak saya sedikit gemas karena tidak bisa lebih cepat atau menguji kemampuan mesin 4 silinder berkapasitas 2.000 cc. Apalagi dia ingin menjajal performa saat mode sport diaktifkan. Walau pun saya sudah menjelaskan bahwa X2 ini bukan tipe M melainkan versi reguler dengan tenaga hanya 150 tk.