Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Cuma Aki, Ini Komponen yang Rusak jika Mobil Jarang Dipakai

Kompas.com - 21/05/2024, 12:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

4

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mobil jarang digunakan, sebenarnya tidak selalu membuat komponen yang disematkan jadi lebih awet. Ada beberapa komponen yang malah akan mengalami kerusakan.

Saat mobil jarang dipakai, seperti dua minggu sekali atau bahkan sebulan sekali, maka akan berdampak negatif pada beberapa komponen tertentu. Salah satu komponen yang sudah pasti akan menurun performanya adalah aki.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Tangki BBM Sering Kosong Merusak Komponen Mobil?

Namun, selain aki, ada beberapa komponen lainnya yang akan mengalami kerusakan jika mobil jarang dipakai.

Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka, mengatakan, mobil yang jarang dipakai dapat menyebabkan kerusakan pada komponen berikut, yakni ban, knalpot, dan kadang kala ruang bakar.

"Ban itu akan berada pada posisi tetap, maka beban itu akan tertumpu pada bagian bawah yang saat itu kebetulan menapak. Sehingga, tidak akan terdistribusi beban mobil ke sisi-sisi yang lain," ujar Suparna, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Matikan Mesin Mobil Harus Injak Pedal Gas?

"Apabila kendaraan sering dipakai setiap hari, maka sisi sebelah A, mungkin akan berganti ke sisi sebelah B, lalu sisi C, dan sebagainya, secara acak. Sehingga, secara logika, bobot akan terdistribusi secara merata," kata Suparna.

Suparna menambahkan, jika mobil diparkir dalam kondisi yang lama dan tidak dipindahkan, maka ban akan mengalami deformasi dari struktur ban tersebut. Meskipun tidak signifikan, tapi bisa mengganggu keseimbangan dari ban.

"Jika mobil jarang dipakai, maka akan terjadi kondensasi di dalam knalpot. Nanti, di dalam knalpot akan timbul uap air yang turun menjadi air dan akan menyebabkan karat atau korosi," ujar Suparna.

"Komponen lain yang rusak akibat mobil jarang dipakai atau hanya dipanaskan semenit atau dua menit, maka akan memunculkan tumpukan kerak karbon yang berada atau menempel di ruang bakar," kata Suparna.

Suparna mengatakan, tumpukan kerak karbon ini akan mengganggu performa mesin. Mesin mobil zaman dulu akan mengelitik. Tapi, mesin mobil modern, ada sensor-sensor yang mencegah mengelitik.

"Maka pengapian disesuaikan agar tidak mengelitik, pengapiannya dimundurkan. Pengapian akan dimundurkan terus karena tumpukan karbon semakin banyak. Sehingga, performa akan menurun karena waktu pengapiannya tidak sesuai dengan standar," ujarnya.

"Pemakaian BBM akan menjadi boros dan emisinya akan tinggi. Ini dampak parahnya jika kendaraan hanya dipanaskan sebentar dan tidak dikendarai," kata Suparna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

4
Komentar
tikus kecoa akan bersarang di mesin mobil....kabel bisa putus digigit tikus


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau