Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Mau Perkuat Kerjasama Pengembangan EV dengan Jepang

Kompas.com - 19/05/2024, 07:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah RI bertekad untuk terus mengembangkan industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) lewat perkuatan kerja sama dengan sejumlah negara tidak terkecuali Jepang.

Pasalnya, Indonesia memiliki sumber daya mineral cukup besar yang mampu memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan kendaraan listrik domestik hingga global.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, saat ini, pemerintah tengah melakukan berbagai upaya agar potensi tersebut bisa dimaksimalkan.

Baca juga: Deretan Modifikasi Kijang Kapsul, Tampil Ceper dan Punya Sunroof

 

“Indonesia mengundang Jepang untuk meningkatkan kerja sama industri otomotif mobil listrik di RI,” kata Zulhas melalui siaran pers, Sabtu (18/5/2024).

Hal tersebut dikatakan Zulhas usai melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Parlemen untuk Urusan Luar Negeri Jepang, Komura Masahiro di forum Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024, Peru, Jumat (17/5/2024).

Ia mengatakan pertemuan bilateral yang dilakukan bukan hanya bersama Jepang saja, tapi juga dengan sejumlah negara lain. Apalagi APEC merupakan forum kerja sama regional 21 ekonomi di lingkaran samudera pasifik.

Secara umum, diskusi APEC membahas upaya fasilitasi perdagangan guna mewujudkan perdagangan yang liberal, inklusif dan berkelanjutan. Kerja sama APEC menghasilkan keputusan-keputusan yang bersifat sukarela dan tidak mengikat (non-binding).

Baca juga: Cegah Gagal Nanjak, Ini yang Harus Diperhatikan Sopir Truk

Adapun anggota ekonomi APEC terdiri dari Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Kanada, Chili, RRT, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Papua Nugini, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.

“Kegiatan utama APEC meliputi kerja sama perdagangan, investasi, serta kerja sama ekonomi lainnya untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan di Kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
China Minta AS Cabut Perintah Terkait Minyak Asal Venezuela
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau