Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kebiasaan Buruk yang Sering Dilakukan Pengguna Mobil Matik

Kompas.com - 10/05/2024, 09:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Sekilas mengoperasikan mobil matik tidaklah susah pasalnya pengemudi hanya perlu memindahkan tuas transmisi ke D dan memainkan pedal rem dan gas saja untuk melaju.

Namun, bila hendak mendapati transmisi pada mobil matik pengguna harus mengoperasikannya dengan benar.

Hermas Efendi Prabowo, Pemilik Worner Matic bengkel Spesialis Transmisi Otomatis Bintaro mengatakan cara pengoperasian transmisi yang benar bisa meningkatkan kenyamanan dan memperpanjang usia komponen transmisi matik.

Baca juga: Posisi Tuas Transmisi Mobil Matik yang Benar Saat Lewat Turunan

Tuas transmisi Daihatsu Ayla ada huruf BKOMPAS.com/STANLY RAVEL Tuas transmisi Daihatsu Ayla ada huruf B

“Saat hendak melaju, seperti ketika di lampu merah, ketika lampu sudah hijau, pengemudi seharusnya menggeser tuas (ke posisi D) dulu baru lepas handbrake, jangan terbalik!” ucap Hermas kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Hermas mengatakan cara tersebut dinilai lebih efektif dan aman. Efektif dalam artian tidak membuat pengendara menunggu serta dapat menjaga komponen transmisi matik menjadi lebih awet.

Pasalnya, setelah memindah tuas transmisi ke D tidak disarankan langsung jalan dengan buru-buru demi keawetan kampas kopling di dalam transmisi menurut Hermas.

Baca juga: Benarkah Mobil Transmisi Matik Lebih Mudah Mengalami Rem Blong?


“Perlu menunggu, dua detik lah, baru pedal rem dilepas lalu jalan. Hal itu bertujuan menghindari terjadinya selip berlebih pada kampas kopling, yang bisa membuat oli matik cepat hitam dan kampas kopling cepat aus,” tambah Hermas.

Ketika kualitas oli cepat menurun maka konsekuensinya pengguna harus lebih dini menggantinya secara berkala. Jika tidak dilakukan maka secara perlahan akan membuat komponen transmisi mudah aus.

Jadi, kebiasaan sederhana tersebut bisa memperpanjang kualitas oli dan kampas transmisi matik karena dinilai dapat meminimalisir terjadinya selip saat awal pertautan kelompok kampas kopling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com