Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Buruk Sering Menggeser Tuas Transmisi Mobil Matik

Kompas.com - 03/05/2024, 17:31 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

1

KLATEN, KOMPAS.com - Tuas transmisi mobil matik memang bisa dipindah-pindahkan sesuai dengan kebutuhan. Namun, beredar kabar bahwa terlalu sering memindahkan tuasnya justru bisa membuat rusak.

Dengan kata lain, pernyataan tersebut menganjurkan pengguna mobil untuk mengurangi perpindahan tuas matik agar usianya lebih awet.

Padahal, pada kondisi tertentu perpindahan tuas matik memang diperlukan seperti saat berhenti, mau menanjak curam, mundur atau parkir.

Baca juga: Cara Mengatasi Transmisi Mobil Matik Delay


Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan tuas matik memang fungsinya sebagai selektor dan cara kerjanya adalah dengan menggeser atau memindahkan sehingga bila tidak ada kerusakan atau kesalahan lain maka tidak akan menyebabkan masalah.

“Ketika tuas matik digeser sebenarnya yang terjadi adalah pergeseran piston di dalam body valve, sehingga aliran oli transmisi akan berubah, selain itu ECU juga akan membaca perpindahan tersebut,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Hardi mengatakan perpindahan tuas matik tidak langsung memindahkan pertautan gigi percepatan pada transmisi seperti pada tipe manual tapi melalui aliran oli.

Baca juga: Cara Mudah Bedakan Suara Dengung dari Mesin atau Transmisi

Oli tersebut yang akan mendorong piston dan menyambungkan kelompok kopling sehingga dihasilkan rasio percepatan yang diinginkan pengemudi menurut Hardi.

“Selama tidak ada masalah pada aliran dan kualitas oli, tekanannya sesuai, serta tidak terjadi kesalah pengoperasian maka memindahkan tuas matik berkali-kali tidak akan merusak karena prinsip kerjanya memang demikian,” ucap Hardi.

Perpindahan tuas matik memang akan membuat kampas-kampas kopling di dalam transmisi matik saling bertautan atau terpisah. Semakin sering terjadi perpindahan maka sama saja kopling tersebut sering putus nyambung.

Baca juga: Mobil Transmisi Matik Terasa Bermasalah, Jangan Diabaikan

“Tidak masalah, kecuali kualitas oli buruk, tekanan oli tidak stabil, misal akibat dari telat ganti oli maka selip kopling akan terjadi sehingga membuat kopling cepat aus atau rusak,” ucap Hardi.

Jadi, faktor yang lebih berpengaruh dalam menjaga keawetan komponen transmisi matik adalah menjaga kualitas oli agar tekanan piston selalu stabil. Dampaknya kelompok kopling akan lebih awet karena minim selip.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

1
Komentar
jadinya apa, menjaga kualitas oli atau perpindahan tranmisi yang terlalu banyak pembahasannya bikin lieuurrrrr jadi ga yakin belanja matik🤣


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DPR-Pemerintah Rapat Jumat-Sabtu di Hotel untuk Bahas Revisi UU TNI?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau