Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Maut Km 58, Jangan Masuk Contraflow kalau Kelelahan

Kompas.com - 08/04/2024, 13:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan maut baru saja terjadi di Tol Jakarta-Cikampek Km 58, Senin (8/4/2024). Daihatsu Gran Max yang ada di jalur contraflow tiba-tiba oleng dan menabrak bus dari arah berlawanan.

Gran Max tadi juga ditabrak Daihatsu Terios yang ada di belakangnya dan kedua kendaraan langsung terbakar.

Bisa dibilang, rekayasa lalu lintas contraflow merupakan opsi paling berbahaya dari one way atau ganjil genap saat mudik. Risiko kecelakaan bisa sampai fatal, kecepatannya tinggi dan sangat rawan kecelakaan adu kambing.

Baca juga: Tips Aman Mengemudi di Lajur Contraflow, Nyalakan Lampu Sein

Sejumlah petugas gabungan Astra Tol Cipali dan Kepolisian melakukan uji coba sistem contraflow di Kilometer 153-157 Jumat (29/3/2024) siang. Uji coba kontraflow dilakukan untuk mematangkan kesiapan arus mudik 2024.Tangkap Layar Drone Astra Tol Cipali Sejumlah petugas gabungan Astra Tol Cipali dan Kepolisian melakukan uji coba sistem contraflow di Kilometer 153-157 Jumat (29/3/2024) siang. Uji coba kontraflow dilakukan untuk mematangkan kesiapan arus mudik 2024.

Bagi para pemudik, kalau ada pilihan jalan biasa atau contraflow, mana yang sebaiknya dipilih?

Jusri Pulubuhu, Training Director & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting, mengatakan, kalau ada pilihan masuk contraflow atau tidak, harus pastikan dulu kondisi tubuh pengemudi.

"Kalau bisa kita tidak menggunakan contraflow. Kalau terpaksa menggunakan (contraflow), pastikan kita dalam keadaan bugar. Bukan setelah melakukan perjalanan lebih dari delapan jam," ucap Jusri kepada Kompas.com, Seni (8/4/2024).

Baca juga: Penyebab Mobil Terbakar Setelah Terlibat Kecelakaan seperti di Tol Japek Km 58

Jusri mengatakan, delapan jam itu sudah batas maksimal orang bisa mengemudi. Kalau dipaksakan, pengemudi akan dalam kondisi yang sangat kelelahan, tidak direkomendasikan untuk menyetir.

"Pastikan bugar, terus tidak harus buang air kecil selama contraflow," kata Jusri.

Misal pengemudi sudah berada di jalur contraflow dan muncul tanda kelelahan, maka harus merangsang otak. Pengemudi bisa dengan mengerti apa yang dilihat, melakukan peregangan, sampai mendengar lagu yang membuat bersemangat.

"Bisa juga melirik ke kiri dan kanan setiap dua detik, mengecek kaca spion sekeliling, tengah kiri, dan kanan setiap lima detik sampai delapan detik. Bukan sekadar melihat, tapi membaca apa yang terlihat," kata Jusri.

Hal yang dilakukan di atas merupakan stimulus yang efektif membuat otak bekerja. Risiko di jalan tol itu banyak, salah satunya bisa microsleep, highway hypnosis, dan Auto Behaviour Syndrome (ABS), itu tanda kelelahan yang sangat parah.

"Kalau terjebak di contraflow, ambil lajur paling kiri kalau dua lajur. Jangan tengah, karena kemungkinan terburuk bisa kecelakaan adu kambing, karena itu kecelakaan paling buruk," kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com