Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ribu Kendaraan Akan Masuk Malang Saat Musim Libur Lebaran

Kompas.com - 29/03/2024, 14:41 WIB
Nugraha Perdana,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

MALANG, KOMPAS.com - Wilayah Kota Malang, Jawa Timur diperkirakan masih diguyur hujan jelang libur Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah. Selain itu, diprediksi akan ada 59.000 kendaraan roda dua dan empat setiap harinya yang akan datang ke Malang.

Kondisi ini juga dikhawatirkan menimbulkan adanya kendaraan mogok ditengah kepadatan arus lalu lintas dan guyuran hujan yang tidak jarang menyebabkan banjir di beberapa jalanan Kota Malang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, untuk antisipasi, pihaknya saat ini memiliki satu kendaraan towing untuk mengevakuasi kendaraan mogok atau rusak di jalan.

Nantinya kendaraan tersebut juga akan disiagakan bagi masyarakat yang mengalami kendaraan mogok di jalan, dan gratis.

Baca juga: Kasus Penculikan Penumpang Grab Car, Ini Tips Aman Naik Taksi Online

"Kendaraan towing kami ada satu, dan itu gratis, Polresta juga punya, kami berharap juga dimungkinkan badan usaha milik lainnya juga turut standby ketika momen mudik lebaran dengan tidak menekan harga kepada masyarakat," kata Widjaja, pada Jumat (29/3/2024).

Widjaja memberi tips, bagi masyarakat yang akan berkendara di Kota Malang saat selama libur Lebaran untuk mempersiapkan kendaraannya dengan baik. Selain itu, juga memiliki referensi bengkel resmi di Kota Malang yang bisa menjadi rujukan saat ada kendala.

"Ini penting. Walaupun sudah diantisipasi sejak awal, namanya juga sesuatu hal yang tidak diinginkan, sangat mungkin, untuk antisipasi aja, agar tidak terjadi agar dipersiapkan," katanya.

Kemudian, bagi pengendara bisa memantau rekaman langsung CCTV jalanan di Kota Malang secara online dengan mengakses di website http://cctv.malangkota.go.id/cameras_dua. Dengan begitu, masyarakat diharapkan bisa menghindari kemacetan yang ada dengan memilih akses jalan-jalan alternatif lainnya.

Simak besaran tarif Tol Surabaya Malang terbarun atau tarif Tol Malang Surabaya yang disesuaikan dengan ruas yang dilewati. Waskita Toll Road Simak besaran tarif Tol Surabaya Malang terbarun atau tarif Tol Malang Surabaya yang disesuaikan dengan ruas yang dilewati.

Widjaja juga menyampaikan, untuk kondisi saat ini, di kawasan pusat perbelanjaan mulai terjadi kepadatan kendaraan bermotor dengan banyaknya pengunjung yang datang sejak H-2 minggu Lebaran 2024. Kemudian, infrastruktur ruang jalan-jalan yang ada terbatas dengan meningkatnya volume kendaraan.

Kondisi ini belum lagi, nantinya ada budaya dari masyarakat dengan berkunjung atau silaturahmi ke rumah sanak saudaranya menjelang atau H plus lebaran. Oleh sebab itu, dia berharap masyarakat dapat bersabar dan memahami kondisi yang ada.

"Kemudian, yang menjadi perhatian dalam Lebaran tahun ini juga kondisi musim hujan yang diperkirakan oleh BMKG masih akan tinggi, masih lebat-lebatnya. Tapi kami berharap semoga cuacanya masih baik-baik saja untuk bisa dinikmati oleh masyarakat Kota Malang maupun pengunjung," jelas Widjaja, Rabu (27/3/2024).

Pihaknya bersama Polresta Malang Kota juga akan mendirikan pos pengamanan (pospam) dan pos pelayanan (posyan).

Beberapa titik rawan kemacetan juga terpetakan. Diantaranya, seperti di Jalan Ahmad Yani, Jalan Dinoyo, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Ki Ageng Gribig, Jalan Mayjend Sungkono dan lainnya.

Skema rekayasa lalu lintas pun juga tengah dipersiapkan, untuk diterapkan secara situasional.

"Biasanya terjadi contraflow di Jalan Ahmad Yani. Untuk di exit tol Singosari yang mau masuk ke Kota Batu apabila penuh, maka diarahkan ke Kota Malang, di Kota Malang istilahnya di kami itu kita bikin tiga jalur. Tiga jalur arah selatan masuk ke Kota Malang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau