Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Koperasi dan UKM Dorong Kualitas Industri Knalpot Lokal

Kompas.com - 25/03/2024, 16:21 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mendukung langkah para produsen knalpot untuk meningkatkan mutu baku produk melalui Standar Nasional Indonesia (SNI).

Dengan adanya SNI knalpot, diharapkan kualitas knalpot buatan pengusaha lokal bisa tumbuh dan berkembang. Menyerap tenaga kerja yang banyak dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Baca juga: Plus Minus Beli Aki Bekas untuk Mobil

Namun di sisi lain, SNI knalpot juga jadi jalan keluar terhadap lesunya bisnis pembuatan knalpot sejak beberapa tahun ini karena maraknya razia yang dilakukan kepolisian terhadap knalpot brong.

Satlantas Polresta Malang Kota menindak 10 kendaraan roda dua berknalpot brong dalam Operasi Keselamatan Semeru 2024 pada Senin (4/3/2024) sekitar pukul 09.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB di Simpang Jalan Bandung, Kota Malang.  KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Satlantas Polresta Malang Kota menindak 10 kendaraan roda dua berknalpot brong dalam Operasi Keselamatan Semeru 2024 pada Senin (4/3/2024) sekitar pukul 09.30 WIB hingga pukul 12.00 WIB di Simpang Jalan Bandung, Kota Malang.

Dengan adanya SNI, produsen knalpot punya aturan jelas mengenai knalpot aftermarket. Di lapangan, polisi bisa menindak para pengguna klanpot brong yang tidak sesuai dengan ketentuan.

"Kita berkomitmen untuk sama-sama menggerakan perekonomian nasional, mendukung perekonomian rakyat, UKM, tapi semuanya harus sesuai dengan aturan," ujar Teten di acara Demo Day di Gedung Smesco, Jakarta, Senin (25/3/2024).

Teten mengatakan, industri knalpot lokal punya nilai ekonomi yang besar. Selain itu dari sisi teknologi bisa mendorong pelaku UMKM terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman.

Baca juga: Kupas Lengkap Fitur dan Impresi Berkendara Chery Tiggo 5X [Video]

"Supaya peruntukan UMKM bisa sesuai dengan kebutuhan industri dan permintaan dari luar (negeri). Harapan kami seperti itu, kita belum bisa bikin mobilnya bisa bikin suku cadangnya dulu, itu sudah hebat," katanya.

Ilustrasi knalpot motor, knalpot brong, knalpot racingKOMPAS.com/FATHAN Ilustrasi knalpot motor, knalpot brong, knalpot racing

"Jangan kita hanya terus bikin keripik-keripik terus, atau anyaman-anyaman terus, gorengan terus. Kita sudah harus mulai masuk ke industri. Ini harus kita tumbuh kuatkan," ujar Teten.

Baca juga: Pemilik Mobil Wajib Perbaiki Sistem Pencahayaan Sebelum Mudik

Teten juga mengingatkan polisi memang perlu menindak pengguna knalpot yang tidak sesuai dengan peraturan. Tapi di satu sisi jangan mematikan industri knalpot yang menyerap banyak tenaga kerja.

"Knalpot ini menurut laporan cukup besar nilainya, melibatkan 300 produsen, kalau itu bisa mensuplai industri otomotif itu menyelesaikan lapangan kerja, jadi dari sisi industri kita harus dukung," ujar Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com