Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Hyundai Landai di Awal Tahun, Ini Sebabnya

Kompas.com - 22/03/2024, 17:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan Hyundai Indonesia melandai di awal 2024. Pada Januari dan Februari 2024, penjualan merek asal Korea Selatan itu turun bila dibandingkan periode sama tahun lalu

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales (pengiriman pabrik ke diler) pada Januari 2024 sebesar 3.003 unit dan Februari sebanyak 2.428 unit. Turun dari wholesales Januari 2023 sebanyak 4.067 unit dan Februari 3.022 unit.

Baca juga: Jasa Marga Antisipasi Penumpukan di Rest Area Saat Mudik Lebaran

Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan, penurunan ini sejalan dengan penurunan penjualan mobil nasional di awal tahun yang disebabkan banyak faktor.

Hyundai Ioniq 6KOMPAS.com/Adityo Hyundai Ioniq 6

"Tahun lalu market suduh turun di bawah 2022. Berlangsung terus selama 2023 sampai Januari 2024 dan puncaknya di Februari kemarin," ujar Frans yang ditemui di Jakarta, Rabu (20/3/2024).

"Januari kemarin levelnya di 70.000 unit, Februari 60.000 unit. Kami belum pernah lihat market drop sampai sesignifikan itu. Faktornya ada banyak, ada kenaikan harga. Kemudian interest rate masih tinggi. Ada pilpres, regulasi, nah itu akumulatif," katanya.

Selain itu torehan penjualan mobil listrik Hyundai di awal tahun juga kurang baik.

Baca juga: Daftar Harga Tiket Bus AKAP Jakarta - Malang buat Mudik Lebaran 2024

Berdasarkan data, wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) mobil listrik Hyundai pada Januari-Februari 2024 sebanyak 312 unit. Rinciannya 302 unit dari Ioniq 5 dan 10 unit dari Ioniq 6.

Catatan tersebut turun ketimbang dua bulan pertama 2023. Di mana wholesales Ioniq 5 mencapai 447 unit (Januari 234 unit dan Februari 213 unit). Sedangkan Ioniq 6 baru dikirimkan pada Juli 2023.

Ilustrasi booth Hyundai di IIMS 2024 yang memajang Stargazer dan Creta.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi booth Hyundai di IIMS 2024 yang memajang Stargazer dan Creta.

Frans berterimakasih insentif pemerintah berupa potongan Pajak Pertambahan Nilai mobil listrik yang ditanggung pemerintah atau PPN DTP terus diperpanjang walau mesti menunggu PPN DTP 2024.

Baca juga: Soal Kasus Pencurian Baterai Motor Listrik, Gesits Angkat Suara

"Sekarang ini lagi dibereskan semua, kemudian kita juga terima kasih karena Kemenkeu udah keluarkan aturannya, kemudian kita juga bisa berjualan mobil listrik kembali dengan menggunakan skema pajak terbaru," katanya.

"Sekarang tinggal tunggu saja, sekarang lagi Ramadan, masing-masing kompetitor rasanya punya program kami berharap supaya marketnya bisa tumbuh. Prediksinya sekitar 70.000-an tapi sampai 80.000 susah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau