Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Mobil Kena Banjir Harus Segera Ditangani

Kompas.com - 11/02/2024, 17:19 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Banjir melanda beberapa daerah di Indonesia membuat mobil-mobil dan pemukiman warga terendam air.

Kondisi ini tentu bisa menyebabkan kerugian dari sisi kendaraan, karena kemampuannya menahan air sangat terbatas.

Semakin tinggi genangan air dan lama suatu mobil terendam maka akan semakin memperparah kerusakannya. Berikut ini penjelasan dari para ahli!

Baca juga: 8.961 Jiwa Terdampak Banjir Bima, Pemkot Tetapkan Status Tanggap Darurat 7 Hari

Situasi banjir di Jalan Pantura Demak-Kudus, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). Jalur Demak-Kudus putus.Dok. Relawansemarang Situasi banjir di Jalan Pantura Demak-Kudus, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). Jalur Demak-Kudus putus.

Eko Sulistyo, Technical Leader Nasmoco Demak mengatakan, tingkat kerusakan komponen mobil akibat terendam banjir dipengaruhi ketinggian air dan lamanya unit terendam.

“Semakin tinggi permukaan air yang merendam mobil akan membuat potensi kerusakan komponen semakin banyak, artinya tekanan air semakin besar sehingga peluang air masuk ke perangkat elektronik dan mesin makin besar,” ucap Eko kepada Kompas.com, Sabtu (10/2/2024).

Eko mengatakan, semakin banyak komponen mobil terkena air maka kerusakannya ditaksir bisa semakin banyak. Apalagi mobil sempat dibiarkan lama tidak segera ditangani.

Baca juga: Banjir Besar di Grobogan Mulai Surut, Tanggul Jebol Diperbaiki

Situasi jembatan Tanggulangin, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Kamis (9/2/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Situasi jembatan Tanggulangin, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Kamis (9/2/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

“Semakin lama mobil terendam akan membuat air semakin dalam masuk ke perangkat-perangkat yang tidak boleh kena air seperti ECU dan sejenisnya, potensi bodi mobil korosi juga semakin besar,” ucap Eko.

Eko menyarankan, bila kondisinya sudah memungkiankan unit wajib segera dibawa ke bengkel menggunakan towing untuk segera mendapatkan perawatan.

“Jangan coba-coba menyalakan mobil setelah terendam banjir, karena bisa berpotensi memperparah kerusakan bila air sudah masuk saluran udara dan terjadi water hammer,” ucap Eko.

Baca juga: Alasan Mobil Bekas Banjir Harganya Hancur

Banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah meluas hingga mengepung kawasan perkotaan Purwodadi, Rabu (7/2/2024).KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO Banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah meluas hingga mengepung kawasan perkotaan Purwodadi, Rabu (7/2/2024).

Agus Setiawan, Pemilik bengkel Sriyatin Car Bintaro mengatakan agar kerusakan mobil bisa ditekan, maka perawatan harus segera dilakukan dengan cara benar.

“Kalau bisa memanggil montir ke lokasi akan sangat membantu, tapi jika tidak bisa membawa unit ke bengkel menggunakan towing segera, jangan membiarkan mobil terbengkalai terlalu lama,” ucap Agus kepada Kompas.com, belum lama ini.

Agus mengatakan, cara yang paling tepat untuk menangani mobil mogok adalah segera melakukan tindakan agar tidak terjadi kerusakan yang semakin parah karena keganasan sifat air terhadap komponen logam dan elektronik.

Baca juga: Sepekan Banjir Demak, 71.191 Jiwa Terdampak, 11.191 Orang Mengungsi


Air memiliki daya kapilaritas sehingga dia bisa merambat, semula basah karpet saja lama-lama bisa merambat ke komponen-komponen lain yang bersentuhan seperti modul air bag, sound system dan lain sebagainya.

“Semakin cepat ditangani, maka akan semakin banyak perangkat mobil yang bisa diselamatkan, penanganannya segera dibongkar dan dikeringkan,” ucap Agus.

Bila mobil terendam cukup lama dan tidak segera dibersihkan atau dikeringkan maka banyak komponen mudah rusak, menurut Agus, seperti kaki-kaki, bearing roda, rem, interior dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com