Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral, Suzuki Ertiga Menanjak dengan Dua Orang di Kap Mesin

Kompas.com - 09/02/2024, 09:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral memperlihatkan mobil Suzuki Ertiga saat menanjak di jalanan curam. Video tersebut menarik, sebab saat menanjak mobil membawa dua orang di kap depan.

Dalam video yang diunggah akun Instagram, achmad_subechi, dua orang yang tengkurap di kap mobil bukan tanpa tujuan. Kedua orang itu berfungsi sebagai "beban tambahan" agar roda depan punya traksi alias mencengkram jalan.

Baca juga: Davide Brivio Kembali ke MotoGP, Gabung dengan Trackhouse Racing

"Trik ini juga bisa agar FWD dapet traksi saat nanjak ban slip," tulis keterangan video dikutip Kompas.com, Jumat (9/2/2024).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Achmad Subechi (@achmad_subechi)

Trik menggunakan tambahan beban di kap mesin agar roda depan punya traksi mungkin saja berhasil saat akan melibas tanjakan. Tapi kalau dengan cara menggunakan orang di kap mobil tentu sangat tidak disarankan karena berisiko.

Seperti diketahui, sistem penggerak roda depan (FWD) banyak dijumpai pada mobil modern karena dianggap lebih efisien dan lebih baik dalam mentransfer tenaga mesin ke masing-masing roda penggerak.

Sayangnya, mobil dengan sistem FWD akan lebih mudah mengalami selip ketika menanjak, terlebih lagi pengemudi terlalu dalam menginjak pedal gas.

Baca juga: Memanfaatkan Fitur Canggih Ioniq 6 untuk Perjalanan Harian

Sebetulnya, saat ini kebanyakan produsen mobil sudah melengkapi fitur asisten pengemudi sehingga tanpa keahlian khusus mobil-mobil FWD mudah saja dikendarai termasuk melibas tanjakan.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving (JDDC), mengatakan, mobil penggerak roda depan lebih rawan selip saat melewati tanjakan atau jalan licin.

Namun kata Jusri, ada cara tersendiri ketika ingin membawa kendaraan melewati rintangan yang licin.

“Ketika ingin melewati rintangan yang licin, jangan menekan gas terlalu dalam karena penggerak roda depan itu lebih mudah kehilangan cengkraman. Kalau ban mobil sudah spin, kendaraan akan merosot ketika di tanjakan, atau diam di tempat,” kata Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: VinFast Jadikan Indonesia sebagai Rantai Pasokan Global


Mobil penggerak roda depan, ketika mulai berjalan, pastikan berjalan secara perlahan. Gunakan juga rem tangan ketika mulai berjalan di tanjakan.

"Ketika mobil mulai bergerak, turunkan rem tangan dan tekan gas secara halus dan bertahap, jangan buru-buru menginjak pedal gas," ujar Jusri.

Ketika melewati permukaan yang licin, gunakan putaran mesin rendah tapi cukup untuk membuat mobil melaju. Proses ini dinamakan menjaga traksi antara permukaan jalan dengan cengkraman ban pada roda penggerak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Mencopot Wakil Presiden Gibran Rakabuming

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Dukung Sepak Bola Perempuan ASEAN, MSIG Jadi Title Partner Pertama Piala AFF Wanita

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Otomotif

Tidak Perlu ke Samsat, Perpanjang STNK Atas Nama Orang Lain Bisa Online

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Dicibir gara-gara Masih Sempat Dandan di Pemakaman Titiek Puspa, Inul Daratista: Kalau Bisa Pakai Bulu Mata

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasan Nasbi Mundur, Ini Perjalanannya dari Tim Jokowi ke Prabowo

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

BI Cabut 4 Pecahan Uang Kertas Rupiah, Tukar Sebelum 30 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Anggotanya Foto dengan Hercules, Danjen Kopassus Minta Maaf

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ada Usulan Wapres Dicopot, Ketua MPR: Gibran Wakil Presiden yang Sah!

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dokumen Rusia Ungkap Pengkhianatan, Kader PDI-P Waspada di Bawah Komando Megawati

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Tersinggung Postingan Piyu soal Royalti, Fadly Padi: Saya Punya Harga Diri, Brother

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Terungkap, Yayasan Milik Mantan Wagub Jabar Raup Dana Hibah Rp 45 Miliar

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Disebut "Gubernur Konten", Dedi Mulyadi: Viral Terus, Belanja Iklan dari Rp 50 M Jadi Rp 3 M Saja

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Komentari Gugatan Ariel Dkk, Saldi Isra: Jangan Nyanyi Aja yang Jelas, Permohonan ke MK Juga Harus Jelas

api-1 . POPULAR-INDEX


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau