JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus anak kecil yang mengejar klakson basuri bus kian marak terjadi di 2024. Perilaku meresahkan ini bahkan cukup sering dijumpai di banyak daerah.
Aksi ‘berburu basuri’ ini juga kian membahayakan, karena saat ini banyak terjadi gerombolan anak kecil mengejar dan merekam bus di jalan raya sembari beroncengan, tanpa pengaman, dan jauh dari pengawasan orang tua.
Hafidh Tanjung, Koordinator Wilayah DIY Komunitas BisMania menjelaskan, situasi semacam ini mulai terjadi sejak akhir 2023, dan intensitasnya semakin sering.
Dia mengatakan jika pada mulanya, kelompok anak penggemar bus dengan julukan ‘mania cilik’ ini punya kegiatan wajar, dan sebatas mengamati klakson bus dari kejauhan saja.
Baca juga: Interval Penggantian Oli Mesin Mobil, Jangan Terpaku pada Odometer
@agumsukabus part 1 sebelumnya part 2 yaa#kendedes #dedyjaya #ngoyod #maniacilik ? suara asli - BoocilTeam
“Sayangnya semakin ke sini, semakin marak aksi ugal-ugalan dari mania-mania cilik. Kondisi sekarang ini bisa dikatakan enggak terkontrol,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/1/2024).
Hafidh menjelaskan, minimnya pengawasan orang tua bisa dianggap sebagai faktor utama yang melatarbelakangi situasi membahayakan ini.
“Kalau sampai anak kecil ugal-ugalan naik motor dan nguber (mengejar) basuri bis di jalan, terus direkam pakai hape, aksesnya kan pasti dari orang tua,” ujarnya.
Sebagai penggiat Komunitas, Hafidh mengimbau supaya orang tua lebih memperhatikan anak-anaknya, supaya aksi membahayakan seperti ugal-ugalan di jalan raya untuk berburu basuri bisa dihindarkan.
Baca juga: Bus PO Shantika Terjun Bebas di Tol Pemalang, Posisi Sampai Terbalik
Dia menambahkan, pihaknya juga selalu mengupayakan edukasi melalui acara-acara dan forum resmi. Acara semacam ini dinilai jauh lebih aman dan terkontrol bagi mania cilik.
“Kami (komunitas BisMania) pastinya selalu memberikan edukasi dan woro-woro ke semuanya, tetap keselamatan itu yang utama. Khusus mania cilik, edukasi paling baik jelas dari orang tuanya masing-masing,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.