Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Ini Bikin Umur Transmisi Matik Jadi Lebih Pendek

Kompas.com - 15/01/2024, 11:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Transmisi matik membuat pengemudi lebih mudah dalam mengoperasikan mobil. Namun, dalam praktiknya tidak boleh dilakukan sembarangan agar transmisi awet.

Terkadang tanpa disadari, pengemudi melakukan pengoperasian kurang tepat yang justru dapat membuat komponen di dalam transmisi bekerja lebih berat.

Lantas, apa saja kebiasaan buruk pengemudi mobil matik yang perlu diubah agar umur transmisi awet?

Baca juga: Pemilik Mobil Matik, Jangan Buru-buru Saat Mau Berangkat Pagi

Tuas Transmisi Wuling New Almaz RSKOMPAS.com/Adityo Wisnu Tuas Transmisi Wuling New Almaz RS

Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan ada kebiasaan buruk pengemudi dalam mengoperasikan transmisi matik, jika dibiarkan berulang dapat membuat usia transmisi lebih pendek.

“Pengemudi biasanya buru-buru memindahkan tuas matik dari D ke R atau dari R ke D tanpa memastikan mobil sudah berhenti atau 0 kilometer per jam, itu pengoperasian yang kurang tepat,” ucap Hasan kepada Kompas.com, Minggu (14/1/2023).

Bila kebiasaan tersebut terus dilakukan berulang oleh pengemudi mobil matik, Hasan mengatakan akan ada komponen yang berlawanan putaran di dalamnya.

Baca juga: Cara Merawat Transmisi Matik MINI Cooper

Jurnalis Kompas.com Mencoba Rasa Berkendara Chery Omoda 5 GT AWDKompas.com/Adityo Wisnu Jurnalis Kompas.com Mencoba Rasa Berkendara Chery Omoda 5 GT AWD

“Secara kasat mata, pengoperasian tersebut tidak menyebabkan masalah karena mobil tetap bisa melaju sesuai keinginan pengemudi, tapi jika dilakukan berulang potensi kerusakan transmisi makin tinggi,” ucap Hasan.

Hasan mengatakan pengoperasian yang benar, seharusnya pengemudi menunggu mobil berhenti total baru perpindahan arah laju mobil atau tuas matik dari D ke R atau sebaliknya dilakukan.

“Kebiasaan ini biasa dilakukan ketika mobil hendak parkir di garasi atau tempat-tempat agak sempit, biasanya kan buru-buru tuh sehingga terlewat prosedur pemindahan tuas matik yang benar,” ucap Hasan.

Baca juga: Benarkah Mobil Matik Rentan Rusak Saat Melewati Banjir?

Posisi mengemudi mobil listrik MG4 EVKompas.com/Adityo Posisi mengemudi mobil listrik MG4 EV

Sebagai pembanding, Hasan menjelaskan bagaimana cara kerja transmisi manual bahwa ketika laju mobil belum berhenti maka untuk membuat mobil pindah arah laju tidak bisa dilakukan.

“Di mobil manual ada mekanisme yang menahan agar itu tidak terjadi, tapi di mobil matik tidak ada, maka dari itu sebagai pengguna perlu membatasi diri dengan membiasakan mengemudi mobil matik dengan baik,” ucap Hasan.

Hasan mengatakan komponen transmisi yang bakal menjadi korban bila terus dilakukan kebiasaan buruk tersebut yakni one way clutch dan planetary gear.

Baca juga: Kena Macet di Puncak Saat Tahun Baru, Mobil Matik Jangan Gantung Gas

Sensasi berkendara Toyota Yaris CrossKompas.com Sensasi berkendara Toyota Yaris Cross

“One way clutch itu bertugas untuk memastikan putaran dalam mekanikal transmisi searah, nah jika dari pengemudi terus melakukan kebiasaan buruk, maka komponen ini akan kalah, dia akan lebih cepat rusak,” ucap Hasan.

Hasan juga mengatakan hal tersebut yang mendasari tuas matik dibekali tombol lock bila hendak memindahkan tuas matik dari N ke R. Artinya, perubahan arah putaran laju mobil tidak boleh terjadi tanpa disengaja.

“Pengemudi harus menyadarinya, mobil harus dipastikan berhenti terlebih dulu baru tuas matik digeser ke arah sebaliknya, tapi bila dari D ke 2 tidak ada pengunci,” ucap Hasan.

Baca juga: Solusi Saat Transmisi pada Mobil Matik Tiba-tiba Macet


Jadi, untuk membuat transmisi matik tidak cepat rusak pengemudi harus memperhatikan cara berkendara yang benar dan meninggalkan kebiasan buruk, khususnya buru-buru saat mengubah arah laju mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com