KLATEN, KOMPAS.com - Transmisi matik membuat pengemudi lebih mudah dalam mengoperasikan mobil. Namun, dalam praktiknya tidak boleh dilakukan sembarangan agar transmisi awet.
Terkadang tanpa disadari, pengemudi melakukan pengoperasian kurang tepat yang justru dapat membuat komponen di dalam transmisi bekerja lebih berat.
Lantas, apa saja kebiasaan buruk pengemudi mobil matik yang perlu diubah agar umur transmisi awet?
Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan ada kebiasaan buruk pengemudi dalam mengoperasikan transmisi matik, jika dibiarkan berulang dapat membuat usia transmisi lebih pendek.
“Pengemudi biasanya buru-buru memindahkan tuas matik dari D ke R atau dari R ke D tanpa memastikan mobil sudah berhenti atau 0 kilometer per jam, itu pengoperasian yang kurang tepat,” ucap Hasan kepada Kompas.com, Minggu (14/1/2023).
Bila kebiasaan tersebut terus dilakukan berulang oleh pengemudi mobil matik, Hasan mengatakan akan ada komponen yang berlawanan putaran di dalamnya.
“Secara kasat mata, pengoperasian tersebut tidak menyebabkan masalah karena mobil tetap bisa melaju sesuai keinginan pengemudi, tapi jika dilakukan berulang potensi kerusakan transmisi makin tinggi,” ucap Hasan.
Hasan mengatakan pengoperasian yang benar, seharusnya pengemudi menunggu mobil berhenti total baru perpindahan arah laju mobil atau tuas matik dari D ke R atau sebaliknya dilakukan.
“Kebiasaan ini biasa dilakukan ketika mobil hendak parkir di garasi atau tempat-tempat agak sempit, biasanya kan buru-buru tuh sehingga terlewat prosedur pemindahan tuas matik yang benar,” ucap Hasan.
Sebagai pembanding, Hasan menjelaskan bagaimana cara kerja transmisi manual bahwa ketika laju mobil belum berhenti maka untuk membuat mobil pindah arah laju tidak bisa dilakukan.
“Di mobil manual ada mekanisme yang menahan agar itu tidak terjadi, tapi di mobil matik tidak ada, maka dari itu sebagai pengguna perlu membatasi diri dengan membiasakan mengemudi mobil matik dengan baik,” ucap Hasan.
Hasan mengatakan komponen transmisi yang bakal menjadi korban bila terus dilakukan kebiasaan buruk tersebut yakni one way clutch dan planetary gear.
“One way clutch itu bertugas untuk memastikan putaran dalam mekanikal transmisi searah, nah jika dari pengemudi terus melakukan kebiasaan buruk, maka komponen ini akan kalah, dia akan lebih cepat rusak,” ucap Hasan.
Hasan juga mengatakan hal tersebut yang mendasari tuas matik dibekali tombol lock bila hendak memindahkan tuas matik dari N ke R. Artinya, perubahan arah putaran laju mobil tidak boleh terjadi tanpa disengaja.
“Pengemudi harus menyadarinya, mobil harus dipastikan berhenti terlebih dulu baru tuas matik digeser ke arah sebaliknya, tapi bila dari D ke 2 tidak ada pengunci,” ucap Hasan.
Jadi, untuk membuat transmisi matik tidak cepat rusak pengemudi harus memperhatikan cara berkendara yang benar dan meninggalkan kebiasan buruk, khususnya buru-buru saat mengubah arah laju mobil.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/01/15/111200115/kebiasaan-ini-bikin-umur-transmisi-matik-jadi-lebih-pendek