Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Skandal, Kemenhub Akan Lakukan Uji Sampling Mobil Toyota-Daihatsu

Kompas.com - 23/12/2023, 17:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan melakukan uji sampling terhadap produk Daihatsu dan Toyota di Indonesia, yang diduga terlibat dalam skandal Daihatsu global.

Dijelaskan Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub Danto Restyawan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya memastikan seluruh mobil yang digunakan di Tanah Air dengan melibatkan orang banyak dalam kondisi aman.

"Kami telah memanggil pihak Daihatsu dan Toyota pada Kamis (21/12/2023) lalu, setelah mendapatkan kabar bahwa Indonesia juga terlibat skandal yang dilakukan Daihatsu global," kata Danto saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/12/2023).

Baca juga: Skandal Daihatsu, Produksi Toyota di Indonesia Kembali Normal Hari Ini

Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang mengolah bahan mentah atau setengah mentah menjadi barang jadi yang siap dijual.dok.TMMIN Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang mengolah bahan mentah atau setengah mentah menjadi barang jadi yang siap dijual.

"Mereka bilang, produk di Indonesia tidak terlibat. Jadi kami meminta surat pernyataan yang ditandatangani Presiden Direktur masing-masing. Mereka menyanggupi, jadi kami beri izin untuk beroperasi kembali," lanjutnya.

Meski demikian, pihak Kemenhub akan terus memonitor aktivitas produksi Daihatsu dan Toyota Indonesia.

Bahkan melakukan uji sampling secara diam-diam terhadap produk yang diduga terlibat, yaitu Agya, Rush, Avanza, Veloz, Raize, dan Yaris Cross.

"Kita akan diam-diam melakukan sampling guna melihat langsung apakah produk dimaksud benar-benar sudah aman dan mentaati aturan berlaku soal keamanan. Bisa dibilang, proses-nya masih berjalan," ucap Danto.

Setelah dilakukan pengujian sampling, lanjutnya, pihak Kemenhub bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melaksanakan investigasi secara menyeluruh. Proses ini seperti yang dilakukan ke Astra Honda Motor (AHM) pada kasus rangka ESaF kemarin.

Baca juga: Kawasan Puncak Ganjil-Genap, Pelat Nomor Tak Sesuai Akan Diputar Balik

Daihatsu-Toyota meminta maaf ke publik atas skandal uji tabrak, Rabu (20/12/2023)Screenshoot/Daihatsu Daihatsu-Toyota meminta maaf ke publik atas skandal uji tabrak, Rabu (20/12/2023)

Ketika memang nantinya ditemukan kejanggalan sebagaimana laporan global, akan diberikan sanksi dan atau melakukan upaya pencegahan secara cepat dan tepat.

"Klaim mereka, produk di Indonesia itu sebenarnya tidak ada masalah. Hal tersebut dibuktikan dengan surat tebusan yang sudah ditandatangani oleh pihak Jepangnya langsung dan Presiden masing-masing. Tapi kami akan tetap lakukan uji sampling," kata Danto.

Sebelumnya, pihak Daihatsu dan Toyota Indonesia menyatakan bila seluruh produk yang dipasarkan di Tanah Air tidak terdampak skandal sebagaimana terjadi di Jepang.

Dengan demikian, aktivitas produksi dan pengiriman atas kendaraan dari kedua produsen raksasa asal Jepang ini kembali normal pada Jumat (22/12/2023).

Baca juga: Mobil Toyota-Daihatsu Indonesia yang Terimbas Skandal Keselamatan

Namun, pengiriman kendaraan buatan Indonesia ke luar negeri alias ekspor, masih ditangguhkan sampai negara masing-masing memberikan keputusan.

Adapun skandal kecurangan pelaporan uji produk Daihatsu-Toyota di global ini, mencakup modifikasi airbag, pengujian headrest, tes kecepatan, tekanan udara ban, sampai pemalsuan uji tabrak samping.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com