Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Oli Asli Juga Bisa Bikin Mesin Berlumpur

Kompas.com - 01/12/2023, 08:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Oli palsu banyak beredar di pasaran membuat konsumen khawatir pasalnya tidak mudah membedakannya dengan yang asli. Kesamaan bentuk kemasan kerap membuat konsumen terkecoh.

Perlu diketahui, oli palsu merupakan pelumas dengan merek sama tapi isinya berbeda karena ulah oknum nakal. Ketahanan oli palsu tidak sama dengan aslinya, sehingga kerap berubah menjadi lumpur padahal belum saatnya ganti.

Oli mesin berlumpur bisa juga disebabkan oleh faktor kelalaian pengguna, meski oli yang digunakan asli.

Baca juga: Paham Sesat Pakai Oli Mesin Menggantikan Pelumas Transmisi

Ilustrasi pengecekan oli melalui dipstickDok. Pana Oil Indonesia Ilustrasi pengecekan oli melalui dipstick

Foreman Nissan Bintaro Ibrohim mengatakan, kemampuan oli dalam melindungi dapur pacu bisa melemah, maka dari itu disarankan untuk tidak telat menggantinya.

“Ketika kualitas dan kemampuan olinya sudah tidak bagus lagi, mekanisme pada mesin juga mengalami penurunan performa, bahkan bisa saja menimbulkan kerusakan jika sudah telat ganti oli terlalu lama,” ucap Ibrohim dikutip dari Kompas.com, Jumat (1/12/2023).

Ibrohim mengatakan kualitas oli menurun akibat adanya kotoran yang terkumpul akibat sisa gaya gesek antar komponen di dalam dapur pacu. Kotoran akan menjadi partikel yang mempercepat keausan metal dan sejenisnya.

Baca juga: Rekomendasi Oli Mesin yang Cocok untuk Motor Sport

Oil sludge ditandai denagn adanya endapan oli yang menempel pada komponen mesinAha Motor/Hardi Wibowo Oil sludge ditandai denagn adanya endapan oli yang menempel pada komponen mesin

“Jika sudah parah telatnya, oli bisa berlumpur atau habis karena menguap. Sehingga komponen mesin bisa menjadi korban bila dipaksakan,” ucap Ibrohim.

Pemilik Aha Motor Yogyakarta Hardi Wibowo mengatakan oli mesin berubah menjadi lumpur tidak terjadi secara tiba-tiba, namun akibat penumpukan kotoran dalam jangka panjang.

“Kebiasaan pengguna mobil yang telat melakukan penggantian oli menyumbang terbentuknya lumpur di ruang oli, akibatnya kotoran tersebut bukan berkurang tapi terus bertambah hingga akhirnya membentuk lumpur,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Mobil Hybrid Wajib Pakai Oli Mesin dengan Spesifikasi Khusus

Hardi mengatakan seandainya penggantian oli dilakukan tanpa menunggu kualitas oli menurun, maka sebelum kotoran tersebut menempel pada dinding mesin sudah terbuang saat penggantian oli.

Berhubung kotoran sudah membandel, maka penggantian oli saja tidak akan mengeluarkan kotoran tersebut. Sejak saat itu lah, penumpukan kotoran terus terjadi. Selain menumpuk kotoran, telat ganti oli juga berpeluang meningkatkan terjadinya penguapan, akibatnya oli lebih cepat mengental, menurut Hardi.

“Kami menyarankan penggantian oli mesin tiap 5.000 Km atau 3 bulan, namun jika ingin menggantinya lebih dini lebih baik sebagai langkah antisipasi oli berlumpur, “ ucap Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau