Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagnaia Patahkan Kutukan Nomor Start 1 di MotoGP

Kompas.com - 26/11/2023, 21:59 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Francesco Bagnaia sukses mempertahankan gelar juara dunia MotoGP. Dengan begitu, Pecco juga berhasil mematahkan kutukan start nomor 1.

Untuk diketahui, pada kelas MotoGP, berkembang mitos soal kutukan nomor start 1. Jadi, nomor start 1 berhak digunakan oleh pebalap yang menjadi juara dunia.

Akan tetapi, setiap pebalap yang menggunakan nomor tersebut, tidak bisa mempertahankan gelarnya pada musim berikutnya. Sehingga, nomor start 1 tidak pernah digunakan oleh pebalap lebih dari satu musim.

Bukan hanya satu pebalap saja yang telah membuktikannya, mulai Nicky Hayden pada 2007, Jorge Lorenzo pada 2011, dan Casey Stoner pada 2008 dan 2012.

Baca juga: Profil Francesco Bagnaia, Sang Juara Dunia MotoGP 2023

Setelah itu, nomor start 1 tidak pernah lagi digunakan sampai Bagnaia menjadi juara dunia MotoGP 2022.

Pebalap lain yang pernah menjadi juara dunia bahkan ada yang tidak pernah, atau mungkin tidak mau, menggunakan nomor start tersebut, seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, Fabio Quartararo, dan Joan Mir.

"Saya putuskan untuk menggunakan kedua nomor tersebut dan 63 masih terdapat di helm saya," ujar Bagnaia, dikutip dari Motogp.com, Senin (23/1/2023).

Bagnaia menambahkan, sudah lama sejak nomor start 1 tidak digunakan di MotoGP. Dia mengaku selalu kagum dengan pebalap yang menggunakan nomor 1.

Baca juga: Hasil MotoGP Valencia 2023: Sempurna, Bagnaia Juara Dunia!

"Menghormati fakta bahwa Anda adalah Juara Dunia adalah benar. Nomor 1 mewakili siapa Anda, itu mewakili identitas Anda sebagai Juara Dunia. Jadi, penting bagi saya untuk memberikan penghormatan kepada para Juara Dunia lainnya," kata Bagnaia.

Paolo Ciabatti, Direktur Olahraga Ducati, mengatakan, nomor start 1 tentunya penting, karena itu memberikan sinyal yang jelas bawah nomor 1 adalah milik juara dunia.

"Dari sudut pandang perusahaan, akan luar biasa jika pebalap kami memilih nomor 1," ujar Ciabatti, dikutip dari Speedweek.com, Kamis (29/12/2022).

"Di sisi lain, kami juga mengerti bahwa ada mitos yang terlibat dan fakta bahwa pebalap saat ini membangun reputasi dan merchandise menggunakan nomor mereka," kata Ciabatti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Lukashenko Sebut Ukraina dan Eropa Akan Hancur Jika AS-Rusia Buat Kesepakatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau