TANGERANG, KOMPAS.com - Momen akhir tahun biasanya menjadi waktu yang tepat bagi sebagian konsumen untuk membeli kendaraan. Selain karena mencari promo, kesesuaian dengan masa liburan adalah pertimbangan utama.
Konsumen yang ingin berhemat dan membatasi pengeluaran, biasanya mengalihkan pandangan ke mobil-mobil bekas, yang sudah banyak tersedia dan harganya jauh lebih ramah di kantong.
Beberapa pedagang mobil bekas mengatakan, penjualan di akhir tahun, khususnya pada November - Desember, cenderung mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan.
Lambertus Darian, Pemilik Diler Mobil Bekas Lamberindo Auto Gading Serpong menjelaskan, tinggi-rendahnya permintaan konsumen baru bisa dihitung pada akhir Desember, saat evaluasi tahunan.
Baca juga: Skema Kredit Mobil Listrik Toyota bZ4X, Cicilan mulai Rp 18 Jutaan
Sejauh ini, Darian mengaku penjualan mobil bekas di dilernya cenderung stabil. Tidak ada penurunan, namun peningkatannya belum terasa.
“Stabil banget buat November ini, tapi kita tunggu saja waktu Desember. Biasanya pas minggu-minggu liburan, lonjakannya langsung kerasa. Kalau sekarang masih belum,” ucapnya saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (21/11/2023).
Penjelasan senada juga diungkapkan oleh Michael Mandala, Penanggung Jawab Sentra Mobil Bekas Mandala Mobilindo Gading Serpong.
Menurutnya, peningkatan penjualan di akhir 2023 belum terasa, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan ekonomi pasca-pandemi dianggap sebagai alasan utama.
Baca juga: Waspada Saat Beli Mobil Bekas, Ada Modus BPKB Ganda
“Mungkin karena kita masih di tahap recovery setelah Covid-19 ya. Penjualan sih stabil, tapi belum sedahsyat pas jaman sebelum Covid,” kata dia.
Kendati demikian, Michael mengaku tetap menyiagakan stok mobil-mobil bekas tahun muda, untuk mengantisipasi lonjakan pembelian mendekati Hari Raya Natal.
“Kalau natal biasanya langsung naik penjualannya, jadi kita prepare aja dari sekarang,” kata dia.
Fathur Robbani, Penanggung Jawab Diler Mobil Bekas Aldebaraan Mobilindo BSD, juga memberikan komentar serupa. Dia mengatakan, ada istilah rush week alias pekan ramai, di mana pembelian melonjak drastis dalam waktu singkat.
Baca juga: Marak Modus Segitiga, Ini Ciri Penipuan Jual Beli Mobil Bekas
Selama rush week, penjualan mobil di dilernya dalam satu pekan bisa mengalami lonjakan hingga 50 persen sampai 100 persen. Situasi ini masih belum terjadi, sejauh bulan November ini.
“Kalau lagi rush week, seminggu bisa jualan sampai 10 mobil, perah sampai 20 mobil juga. Pokoknya penjualan seminggu bisa ngalahin pejualan sebulan,” kata dia.
Fathur juga mulai menyiapkan mobil-mobi bekas untuk mengantisipasi permintaan konsumen. Dia optimistis jika lonjakan akhir tahun akan terjadi, khususnya saat mendekati Natal dan Tahun Baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.