Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Akibatnya Kalau Ban Motor Kempis Tetap Dipaksa Jalan

Kompas.com - 18/11/2023, 11:42 WIB
Selma Aulia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban motor kempis merupakan tanda bahwa terdapat penurunan tekanan udara yang menyebabkan ban menjadi tidak bertenaga penuh.

Situasi tersebut bisa terjadi oleh siapapun dan dimanapun, bahkan dalam kondisi tersebut masih ada yang acuh dan tetap menggunakan motor dengan kondisi ban kempis.

Jika terus dilakukan akan memiliki dampak yang buruk. Pada tipe ban dalam, ban yang dipakai saat kempis akan merusak pentil ban, bahkan kemungkinan terburuknya bisa robek dan harus ganti baru.

Tipe ban motor buat dipakai harianDOK. WAHANA Tipe ban motor buat dipakai harian

Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen IRC Tire, mengatakan, penyebabnya karena pentil pada ban dalam dibuat menyatu, beda dengan pentil ban tubeless yang mengikat di pelek.

“Khusus yang masih pakai pentil tube tidak boleh tekanan angin kurang dipakai terus menerus karena bisa mengakibatkan valve di pentil copot atau malah robek dari ban dalamnya,” ucap Dodi kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Dodi juga menjelaskan, pentil ban bisa robek karena posisi pentil tidak tegak. Sehingga, saat dipakai jalan, bagian bawah pentil yang menyambung ke ban dalam tidak sanggup menahan beban dan robek.

Ilustrasi mengecek tekanan udara pada ban motorDok. DAM Ilustrasi mengecek tekanan udara pada ban motor

“Pada saat tekanan udara kurang artinya ban jadi menanggung beban lebih berat. Dalam kondisi tersebut posisi pentil ikut miring dan bisa membuat pentil lepas dari ban dalam,” ucap Dodi.

Dodi menyarankan, ketika tekanan udara ban motor terus menerus berkurang jalan dibiarkan dan jangan dipaksa digunakan. Tambah tekanan udara pada ban sesuai ketentuan yang sesuai pabrikan.

“Jangan lupa untuk memakai tutup pentil, karena berfungsi menjaga ban tidak mudah bocor,” ucap Dodi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com