Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Sopir Truk Jarak Jauh, Kursi Samping Tidak Boleh Kosong

Kompas.com - 07/11/2023, 16:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sopir truk merupakan salah satu profesi yang tidak bisa dianggap remeh oleh banyak orang.

Punya jam kerja yang tidak biasa dan harus melintasi berbagai tempat untuk mengantarkan muatan.

Sopir truk ternyata punya ritual untuk tidak membiarkan kursi di sampingnya kosong. Ternyata, hal ini bukan tanpa sebab dilakukan, terutama bagi sopir truk antar provinsi. 

Ivan, salah satu sopir truk yang mengatarkan muatan ke berbagai wilayah di Indonesia mengatakan, setiap melakukan perjalanan akan mengajak rekannya agar kursi di samping truk tidak pernah kosong. 

Baca juga: Stoner Penasaran Lihat Marc Marquez Geber Ducati

"Ini memang fakta sering dilakukan oleh sopir truk agar perjalanan tidak cepat mengantuk. Kalau berangkat sendiri, tidak ada teman berbincang dan hanya fokus ke jalan, ini akan bikin ngantuk. Kalau ngantuk jadi bahaya saat berkendara," kata Ivan kepada Kompas.com di Pelabuhan Sunda Kelapa, Selasa (7/11/2023). 

Untuk menunjang keselamatan saat berkendara, maka dari itu Ivan mengatakan banyak sopir truk yang sengaja mengajak rekan untuk menjadi kernet atau sopir pengganti. 

Truk di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta UtaraKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Truk di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara

Baca juga: Menolak Tua, Mazda Miata Lawas Tampil Apik dan Sporty

Dengan mengikut sertakan kernet, tugas sopir truk akan jadi lebih mudah. Kernet akan membantu untuk menurunkan dan menghitung barang, sementara sopir istirahat untuk tidur.

Kernet  juga akan membantu untuk mengecek kondisi truk sebelum akan melanjutkan perjalanan kembali. 

Sementara itu, bila mengajak sopir kedua juga akan membuat pekerjaan sopir truk utama lebih ringan karena ada rekan untuk bergantian. 

"Dengan mengajak orang lain tentunya juga membuat sopir truk juga jadi lebih aman selama perjalanan. Kalau sendiri justru bisa jadi sasaran begal dan sebagainya yang mengacam pengemudi di perjalanan," kata Ivan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com