Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Negara yang Berhasil Bangun Industri Custom

Kompas.com - 20/10/2023, 11:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aturan mengenai mobil dan sepeda motor custom akhirnya diresmikan melalui Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Republik Indonesia Nomor PM 45 Tahun 2023 tentang Kustomisasi Kendaraan Bermotor.

Namun, aturan atau regulasi yang membolehkan kustomisasi kendaraan tersebut dinilai masih belum sempurna. Aturan ini dinilai hanya mengatur batas kustomisasi tapi tidak serta merta membuat perkembangan industri custom.

Baca juga: Bastianini Cegah Jorge Martin Rebut Kursinya di Ducati

Lulut Wahyudi, builder Retro Classic Cycles Yogyakarta, berharap adanya aturan ini justru dapat membuat para pelaku custom yang saat ini mayoritas berada di skala UMKM bisa berkembang dan masuk ke dalam ekosistem lebih besar.

Penggagas Kustomfest, acara kontes modifikasi dan custom terbesar di Indonesia itu, berkiblat pada industri custom di Amerika Serikat (AS) yang awalnya tumbuh dari bengkel-bengkel kecil.

"Amerika itu tumbuh industri custom dan basic-nya dari bengkel-bengkel kecil," kata Lulut kepada Kompas.com belum lama ini.

"Karena mereka punya kemampuan dan dari perundangan jelas, mereka akhirnya bisa memproduksi part atau item, waktu produk mereka laris di pasaran ada peluang mereka bergabung dengan investor atau perusahan spesialis di bidang itu," katanya.

Baca juga: Honda CT125 Jadi Motor Terlaris di Jepang

Lulut memberi contoh mengenai knalpot. Banyak bengkel yang memproduksi knalpot tapi dari bengkel kecil tersebut bagaimana kemudian knalpot tersebut bisa dikenal secara luas.

"Saya melihat, balik lagi ke knalpot, ternyata model yang saya bikin cakep buat motor sebut misalnya untuk motor 1.200 cc dan di dyno ternyata menambah tenaga, kemudian banyak yang pesan dan inden," katanya.

Baca juga: Toyota Mulai Kembangkan Pikap Listrik Berbasis Baterai

"Itu kemudian memancing investor di dunia otomotif, akhirnya mendekati kita, desain diakusisi, brand tetap punya kita, marketing sama kita, itu terjadi banyak sekali di luar negeri," ujar Lulut.

"Bahkan perusahaan dalam segi produsen otomotif itu mendekati dan membuat special edition builder tersebut. Nah, ini yang kami harapkan terjadi di Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Netanyahu Bikin Penawaran, Akan Bebaskan Pemimpin Hamas dari Gaza asal Mau Lucuti Senjata
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau