2 Faktor yang Bikin Permintaan Kredit Motor Tahun Ini Naik

JAKARTA, KOMPAS.com – FIFGROUP melalui FIFASTRA menyatakan bahwa penyaluran kredit motor pada semester I/2023 mencapai Rp 13,7 triliun, atau naik 46,3 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,4 triliun.

Daniel Hartono, Chief Marketing Officer FIFGROUP, mengatakan, permintaan kredit secara keseluruhan meningkat 37 persen. Adapun khusus kredit motor angkanya mencapai 46,3 persen.

“Sampai akhir tahun itu kita total pembiayaan pengin di angka month financing di angka Rp 37,89 triliun tahun ini,” ucap Daniel di Jakarta (18/10/2023).

Baca juga: Beli Motor Listrik Honda EM1 e: Bisa Kredit, DP Rp 5 Jutaan

Dok. FIFGroup Kredit motor FIFGroup mencatat capaian positif pada 2022

Daniel menjelaskan, beberapa faktor yang membuat permintaan kredit motor melonjak pada tahun 2023.

“Apa sih driver-nya? Jadi kita melihat, yang menarik adalah kalau penjualan sepeda motor ini secara kepemilikan sepeda motor bervariasi setiap bulan,” kata Daniel.

“Terutama yang di wilayah Jawa, namun dengan adanya kenaikan harga panen, kenaikan dari batubara, pertumbuhan adanya IKN, kita melihat pertumbuhan ekonomi di luar pulau sangat baik di tahun ini,” ujar dia.

Baca juga: Bocoran Bus Baru PO Berlian Jaya, Sleeper Bus

Menurutnya, peningkatan penjualan sepeda motor secara simultan terjadi di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.

Seperti diketahui, berdasarkan data AISI, penjualan motor di Indonesia sepanjang Januari-September 2023 berhasil membukukan 4.721.683 unit.

Perolehan ini melesat 30,7 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara tahunan (year on year/yoy) sebanyak 3.612.360 unit.

Baca juga: Komparasi The New BMW X5 dan Mercedes-Benz GLE

KOMPAS.com/DIO DANANJAYA FIFGROUP jadi platinum sponsor ajang pameran motor IMOS 2023

“Jadi secara penjualan di wilayah Jawa mengalami peningkatan, karena mungkin 60 persen daripada penjualan sepeda motor ada di Pulau Jawa, tapi di luar pulau ini mengalami kenaikan yang cukup baik karena pertumbuhan ekonomi,” ujar Daniel.

“Jadi rasanya dua faktor ini yang paling menunjang. Mungkin kalau tahun politik kita belum melihat tren ke sana, tapi yang pasti pertumbuhan ekonomi yang men-support, terutama di luar pulau (Jawa), itu yang membuat secara keseluruhan mengalami kenaikan,” katanya.