Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dashcam Bisa Mempermudah Proses Hukum Korban dan Pelaku Laka Lantas

Kompas.com - 16/10/2023, 10:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) tentunya merupakan situasi yang sangat dihindari oleh semua pengendara.

Selain mengkhawatirkan keselamatan jiwa dan kondisi kendaraan, proses berbelit dan pertanggungjawaban rumit juga menjadi beberapa faktor yang mempersulit pasca-kecelakaan.

Menyikapi hal ini, pihak Korps Lalu Lintas (Korlantas) mengimbau pengendara, khususnya mobil, untuk mulai menggunakan dashcam alias kamera mobil.

Kepala Urusan Administrasi Penindakan Pelanggaran Direktorat Penegakkan Hukum Korlantas Polri, Kompol Mukmin Timoro menjelaskan, dashcam bisa mempermudah proses pertanggungjawaban serta penindakan hukum bagi korban dan pelaku laka lantas.

Baca juga: Musim Kemarau Banyak Debu Bikin Oli Mesin Cepat Kotor

Dashcam Mobil bisa membantu pengemudi dalam menghindari konflik dan modus penuduhan di jalanFlickr/CarNager Dashcam Mobil bisa membantu pengemudi dalam menghindari konflik dan modus penuduhan di jalan

Menurutnya, rekaman video yang ada pada dashcam bisa menjadi barang bukti konkrit, untuk mengungkap kedudukan korban atau pelaku di mata hukum.

“Pakai dashcam itu bisa bermanfaat sekali, soalnya kan ini masuknya barbuk (barang bukti) yang bisa diidentifikasi oleh Polisi,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/10/2023).

Jikalau terjadi kecelakaan, pihak-pihak yang terlibat bisa langsung mendatangi kantor Polisi untuk mencari jalan tengah, dan menunjukkan bukti rekaman dari dashcam.

Baca juga: Satlantas Polrestabes Surabaya Uji Coba Inovasi Baru ETLE

Penampakan mobil Ferrari yang dikemudikan RAS usai menabrak beberapa kendaraan di Jenderal Sudirman, dekat Bundaran Senayan, Senin (9/10/2023). Mobil itu kini dibawa ke kantor Subdit Gakkum Polda Metro Jaya.KOMPAS.com/Joy Andre T. Penampakan mobil Ferrari yang dikemudikan RAS usai menabrak beberapa kendaraan di Jenderal Sudirman, dekat Bundaran Senayan, Senin (9/10/2023). Mobil itu kini dibawa ke kantor Subdit Gakkum Polda Metro Jaya.

Mukmin menambahkan, rekaman tersebut tidak hanya berfungsi untuk mengungkap siapa pelaku dan korban, tapi juga menjelaskan bobot pertanggungjawaban seperti apa yang harus diambil.

Adapun yang dimaksud dengan bobot pertanggungjawaban, kaitannya dengan seberapa besar nilai ganti rugi pelaku bagi korban. Poin ini juga penting dibahas untuk menghindari situasi overmacht, alias pemaksaan berlebihan.

“Contoh kasusnya itu, semisal ada motor nyenggol mobil sampai baret. Sudah jelas yang salah motor, dan ada rekamannya, tapi kalau yang punya mobil minta ganti rugi misalnya Rp 10 juta, itu kan overmacht,” kata Mukmin.

Baca juga: Vinales Naik Podium Usai Boleh Pinjam Seratus di MotoGP Mandalika

Mobil milik pelajar di Surabaya usai mengalami kecelakaan Polrestabes Surabaya Mobil milik pelajar di Surabaya usai mengalami kecelakaan

Menimbang adanya poin-poin penting yang dijelaskan di atas, Mukmin sangat menganjurkan pengendara untuk memasang dashcam.

Dashcam yang dibeli tidak harus mahal, utamanya adalah fungsinya sesuai dan bisa merekam dengan baik.

“Seharusnya dashcam murah banyak, enggak perlu yang sampai jutaan. Yang penting bisa merekam video dengan jelas,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau