Pakai Metode Gigacasting, Toyota Produksi Mobil Listrik Hitungan Menit

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota Motor Corporation (TMC) mulai mencoba menerapkan metode gigacasting dalam proses produksi mobil listrik. Metode ini diklaim dapat memangkas waktu produksi dari hitungan jam ke menit.

Dikutip dari Asia.nikkei.com, Rabu (20/9/2023), TMC memamerkan purwarupa peralatan gigacasting barunya yang dapat membuat sepertiga bodi mobil dalam waktu sekitar tiga menit. Terobosan ini akan menjadi kunci bagi rencana Toyota untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik di tahun-tahun mendatang.

Baca juga: Pabrik Toyota di Karawang Siap Produksi Mobil Hybrid

Untuk cara kerjanya, aluminium cair yang dituangkan dengan cepat didinginkan dari 700 derajat Celcius menjadi 250 derajat Celcius. Aluminium cair tersebut mengeras menjadi satu bagian cetakan yang membentuk sepertiga bagian belakang sasis kendaraan. Bagian belakang sasis kendaraan biasanya dibuat dari 86 bagian dalam proses 33 langkah yang memakan waktu berjam-jam.

Dok. Toyota Toyota akan memproduksi mobil listrik dengan metode gigacasting agar lebih efisien dan cepat

Toyota bertujuan untuk memanfaatkan kemajuan tersebut untuk mengurangi separuh proses produksi, investasi pabrik, dan waktu persiapan produksi.

Gigacasting akan digunakan untuk membuat bagian depan dan belakang model listrik baru yang akan diluncurkan pada tahun 2026.

Baca juga: Pabrik Toyota di Indonesia Belum Bisa Produksi Lexus

Untuk diketahui, metode gigacasting sebelumnya dilakukan oleh Tesla. Pabrikan asal Amerika tersebut terbukti berhasil memproduksi mobil listrik dengan efisien.

Dok. Toyota Toyota akan memproduksi mobil listrik dengan metode gigacasting agar lebih efisien dan cepat

Toyota membangun purwarupa gigacasting pertamanya pada bulan September 2022. Meskipun cetakan yang berat pada awalnya membutuhkan waktu satu hari untuk ditukar, tapi dapat dipangkas menjadi 20 menit dengan meminimalkan jumlah komponen yang perlu dilepas.

Toyota bertujuan untuk mencapai produktivitas 20 persen lebih tinggi. Semuanya dilakukan untuk mewujudkan target perusahaan dalam menjual 3,5 juta kendaraan listrik per tahun pada 2030.