Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Jokowi Bawa Indonesia ke Rantai Pasok Kendaraan Listrik Global

Kompas.com - 18/09/2023, 15:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa industri kendaraan bermotor listrik bakal membawa Indonesia ke rantai pasok global di masa mendatang.

Kondisi tersebut bakal tercapai usai terbentuknya ekosistem industri kendaraan listrik di dalam negeri, dari hulu ke hilir. Dengan kata lain, RI harus mengembangkan industri dari pembuatan baterai sampai mobil jadinya.

"Rantai pasok global bisa kita masuki. Di situlah nantinya ketergantungan negara lain ke baterai sel kita," kata Jokowi dalam keterangan pers, Jumat (15/9/2023).

Baca juga: Pertamina Siapkan 30 Titik SPBKLU Tahun Ini

Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik. SHUTTERSTOCK/GUTEKSK7 Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik.

Jokowi pun menuturkan PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang akan menjadi pabrik sel baterai pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Pabrik itu akan mulai berproduksi pada awal tahun depan.

Ia mengklaim HLI akan memproduksi 30 juta baterai sel. Jumlah itu akan bisa digunakan untuk memproduksi kurang lebih 180.000 mobil listrik.

"Setelah ini nanti yang kedua CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited), setelah CATL ada lagi yang ketiga, yang keempat/ Itulah yang saya katakan membangun ekosistem besar EV," kata Jokowi.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI (BPKM) Bahlil Lahadalia yang turut mendampingi mengatakan bahwa HLI kini mulai melakukan uji coba produksi.

Diharapkan pada Maret 2024, pabrik tersebut sudah bisa beroperasi secara optimal dan membawa Indonesia ke tahap selanjutnya dalam menghadapi era elektrifikasi.

Baca juga: Korelasi antara Nilai Oktan dan Emisi Kendaraan

Ilustrasi kendaraan listrik.(Dok. Shutterstock/ BigPixel Photo) Ilustrasi kendaraan listrik.

Lebih lanjut, Bahlil juga menjelaskan kunjungan Jokowi dilakukan untuk meninjau tahap kedua ekspansi produksi pabrik tersebut sebesar 20 GWh. Jika pabrik tersebut telah terbangun, kata Bahlil, kapasitas produksinya menjadi sebesar 30 GWh.

"Jadi nanti LG-nya akan membangun 30 Giga, dan ini adalah komitmen investasi yang kami sudah bicarakan selama ini, yang sering kita ngomong soal produksi baterai mobil, dan alhamdulillah sekarang sudah muncul," kata dia.

"Ini adalah bukti nyata dan ini adalah betul-betul memakai teknologi tinggi. Dan nanti yang akan mengoperasikan anak-anak Indonesia karena sudah dikirim mereka, 100 orang lebih, ke Korea untuk mereka belajar di situ," tambah Bahlil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau